Polda Papua Tidak Tambah Pasukan Ke Timika

Minggu, 20 Agustus 2017, 12:52 WIB
rmol news logo Polda Papua memastikan tidak ada penambahan pasukan ke Timika pasca aksi anarkis yang dilakukan ribuan karyawan pada Sabtu siang hingga tadi malam.

"Dengan anggota Polri dan TNI yang ada sudah cukup. Ada Polres, Brimob, Brigif, Kodim, Lanal, Lanud semuanya akan memback-up kepolisian," kata Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, seperti dikutip Antara (Minggu, 20/8).

Guna mengamankan unjuk rasa disertai tindakan anarkis karyawan mogok di Timika, Sabtu, Polri dan TNI di wilayah itu mengerahkan personel sebanyak empat kompi.

Boy menjelaskan, aparat terus meningkatkan pengamanan di obyek-obyek vital PT Freeport Indonesia di wilayah dataran rendah Mimika seperti perkantoran dan perumahan staf Freeport di Kuala Kencana, kawasan Pelabuhan Amamapare, Bandara Mozes Kilangin dan tempat-tempat strategis lainnya.

"Yang mereka ganggu itu di jalan, terminal dan karyawan seperti di PT Petrosea yang ada aktivitas terkait dengan Freeport," ujarnya.

Mantan Kadiv Humas Polri itu menilai aksi anarkis yang dilakukan oleh karyawan mogok di Timika sejak Sabtu siang sekedar untuk mendapatkan perhatian dari berbagai pihak terkait persoalan yang mereka hadapi selama ini, namun dengan cara-cara yang keliru, melawan hukum dan tidak bertanggung jawab.

"Mungkin mereka ingin mendapatkan kesempatan. Padahal mereka bisa menempuh jalur hukum. Solusi penyelesaian masalah melalui jalur hukum sudah ditawarkan yaitu melalui penyelesaian hubungan industrial. Tapi mereka tidak mau menggunakan itu, malah melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya kriminal," jelas Boy.

Dia tidak menampik adanya aktor yang menggerakkan ribuan karyawan mogok melakukan penyerangan fasilitas milik PT Freeport di sekitar Check Point 28 dan kemudian berlanjut ke Terminal Bus Gorong-gorong dan perkantoran PT Petrosea.

"Kalau seperti ini pasti ada aktornya. Orangnya itu-itu saja. Tidak begitu sulit mengidentifikasi mereka yang selama ini unjuk rasanya kita fasilitasi, aspirasinya juga kita fasilitasi ke DPRP, melalui pertemuan-pertemuan tripartit. Yang terjadi sekarang adalah pemaksaan kehendak yang berujung pada hal-hal di luar batas," ujar Boy.

Dia mengimbau karyawan yang melakukan mogok kerja agar tidak mengulangi perbuatan serupa. Aparat Polri dibantu TNI juga terus memantau pergerakkan kelompok karyawan mogok tersebut. Aparat masih menginventarisasi kerugian material yang ditimbulkan akibat tindakan anarkis massa karyawan mogok di Timika. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA