
Aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Abdon Nababan didapuk memperoleh Ramon Magsaysay Award. Penghargaan bergengsi ini diperolehnya atas kesetiaannya mengabdi dan membela hak-hak masyarakat.
Abdon mengaku memperoleh informasi itu mendadak. Dia juga tidak menyangka akan diberikan pengharagaan dari lembaga bergengsi yang memiliki visi dan misi dalam penyebarluasan keteladanan integritasnya dalam menjalankan pemerintahan, kegigihan dalam memberikan pelayanan umum, serta idealisme praktis dalam suatu lingkungan masyarakat yang demokratis itu.
"Minggu lalu saya mendapat surat pemberitahuan dari Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila, yang memberitahuan bahwa Abdon Nababan terpilih sebagai penerima Ramon Magsaysay Award 2017, untuk kategori Community Leadership,†ungkap Abdon Nababan, saat dikontak redaksi, Selasa (25/7).
Mantan Sekjen AMAN itu mengatakan, pengumuman resmi nama-nama penerima award ini rencananya akan dikeluarkan pada 26 Juli 2017, sedangkan seremoni pemerimaan award akan dilaksanakan sebulan kemudian.
"Seremoni penerimaan award-nya akan digelar pada 31 Agustus 2017, di Manila, Filipna,†ujar Abdon.
Lebih lanjut, menurut pria yang sudah direkomendasikan oleh AMAN untuk maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018 mendatang, dirinya hanya bisa mengucap syukur atas pengharagaan itu, dan berterimakasih kepada rekan-rekan dan masyarakat yang berjuang bersama selama ini.
Ramon Magsaysay Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang dinilai berjasa dalam kepemimpinan, pembaruan sosial non-negara, gerakan sosial, gerakan kebudayaan. Pemilihan dan penentuan nominasi penerima award ini dilakukan secara ketat oleh Ramon Magsaysay Award Foundation.
Dari Indonesia, tercatat dua tokoh besar memperoleh award ini, yakni Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, saat menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) pada 1993 dan Syafi’i Maarif saat menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) pada 2008 lalu.
Selain itu, sejumlah tokoh dari negara lain juga memperoleh award karena perjuangan dan kegigihannya membangun demokrasi dan membela hak-hak masyarakat.
Memang, Abdon Nababan dikenal konsisten membela hak masyarakat adat Nusantara. Selain itu, dia dan AMAN juga berjuang untuk mengembalikan tanah ulayat masyarakat agar kembali kepada masyarakat itu sendiri.
Selama 20 tahun lebih, Abdon Nababan menggeluti aktivitas itu. Menurut dia, selama ini, ketimpangan kepemilikan lahan dan ketimpangan perekonomian sangat terasa di masyarakat daerah. Selain itu, berbagai konflik agraria dan kerusakan ekologis yang parah terus menerus terjadi.
"Itu menjadi fokus kita. Dan AMAN berjuang untuk itu. Dominasi ekonomi korporasi yang menghambat ruang hidup ekonomi kerakyatan yang berbasis keindahan alam dan budaya terus terjadi. Karena itu, harus ada jaminan dan komitmen dari setiap Calon Kepala Daerah untuk melaksanakan reforma agraria dan juga membangkitkan ekonomi kerakyatan berbasis keindahan alam dan budaya setempat,†tutur Abdon Nababan.
Sebelumnya, dalam Musyawah Wilayah AMAN Tano Batak II, diputuskan bahwa Abdon Nababan akan diusung maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara 2018.
Dalam perhelatan yang digelar selama dua hari yakni tanggal 10 dab 11 Mei 2017 waktu itu, dilaksanakan di Aula HKI di Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, suara bulat mendukung AMAN untuk berjuang melakukan reforma agraria lewat jalur Pilkada di masing-masing daerah.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: