Pasalnya, Anggawira menilai sistem pendidikan di sekolah dan universitas di Bekasi masih banyak terdapat kelemahan mulai dari sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, hingga masalah biaya pendidikan yang tidak terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.
"Kami melakukan diskusi panjang mengenai sistem pendidikan dan ekonomi di Bekasi. Terus terang saya merasa prihatin dengan sistem pendidikan yang
complicated di sekolah dan universitas di Bekasi. Selain itu, fasilitas penunjang kegiatan belajar-mengajar juga masih terbatas," ujar Anggawira di UIA,Jatiwaringin Kota Bekasi (13/7).
Bekerja sama dengan UIA, Anggawira menyatakan ingin mengubah wajah dunia pendidikan di Bekasi menjadi lebih baik.
Menurutnya, pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi seperti dua mata rantai yang tak terpisahkan. Jika tidak ada konsep yang jelas mengenai peningkatan mutu pendidikan, maka pertumbuhan ekonomi di Bekasi seterusnya akan seperti 'jalan di tempat.'
"Jadi, harus ada program yang jelas mengenai peningkatan mutu pendidikan di Bekasi. Selain itu kita juga akan fokus kepada program beasiswa bagi anak- anak dan generasi muda kurang mampu supaya mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak sekaligus mengasah ketrampilan atau keahlian kerja," jelas fungsionaris partai Gerindra tersebut.
Lebih lanjut Anggawira mengatakan, gagasannya sejalan pula dengan visi sang pendiri UIA, KH. Abdullah Syafi’ie dan dilanjutkan Prof Tuti Alawiyah, yang ingin memajukan pendidikan dan pengembangan kualitas umat.
Sejak berdiri pada 14 November 1965, Perguruan As-Syafi’iyah berhasil memadukan antara tradisi kependidikan Islam konvensional dan pendidikan formal sesuai kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Hal ini membuat UIA mudah diterima dan diminati masyarakat.
"Semangat beliau untuk menghadirkan pendidikan berkualitas dan menanamkan nilai- nilai Islami akan kita teruskan dan lanjutkan dalam perjuangan ini. Seperti yang dilakukan oleh putri beliau almarhumah Tutty Alawiyah yang juga gigih mendidik generasi muda sehingga tidak hanya memiliki kemampuan intelektual namun juga berakhlak mulia," paparnya.
Dekan FE UIA, Markidi menyabut baik sinergi dalam bidang pendidikan dan ekonomi dengan Anggawira. Ia menilai saatnya Bekasi memiliki pemimpin yang berani melakukan terobosan untuk memperbaiki sistem pendidikan di kota berjulukan 'Patriot'.
"Dalam era globalisasi ini sistem pendidikan dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan cara berfikir. Jadi cara- cara lama yang kurang efektif dikatakan Mas Anggawira sudah seharusnya dihilangkan," ujar Markidi.
[wid]
BERITA TERKAIT: