"Jika saya diberi kepercayaan masyarakat Bandung, saya memiliki obsesi untuk dapat mengatasi masalah sampah yang hingga saat ini tidak tertangani dengan baik. Dengan pengalaman dan kesiapan teknologi yang saya miliki, saya menargetkan masalah sampah bisa dituntaskan dalam tempo dua tahun," kata pengusaha yang akrab disapa Kang Ivan itu, Minggu (9/7), seperti dilansir dari
RMOL Jabar.
Dikatakannya, persoalan sampah di Bandung sekarang harus dituntaskan dengan menggunakan teknologi yang tepat guna, tidak bisa dengan cara-cara konvensional seperti selama ini. Sudah saatnya mengelola sampah menggunakan mesin dengan teknologi canggih seperti yang telah dia dan kawan-kawan kembangkan di beberapa tempat.
Kang Ivan mengungkapkan, selama ini pemerintah mengeluarkan dana yang besar untuk membeli alat-alat maupun berbagai sarana prasarana penanggulangan sampah. Padahal dengan biaya yang begitu besar masalah sampah tetap tidak terselesaikan.
"Bayangkan saja, masalah-masalah seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA), transportasi dan berbagai persoalan terkait lainnya masih tetap mengganjal dan sulit dicarikan solusinya. Karena itu, kita sarankan untuk meninggalkan cara-cara yang lama. Sekarang, mari kita manfaatkan teknologi. Tidak perlu lagi beli dumptruck dengan mengeluarkan dana miliaran rupiah. Tidak perlu juga pusing dengan masalah TPA, yang juga menyangkut persoalan pembebasan lahan, masalah lingkungan dan sebagainya," imbuhnya.
Kang Ivan menambahkan permasalahan sampah sudah dimulai dari tingkat RT/RW hingga akhirnya sampah menumpuk di berbagai tempat. Persoalannya, bisa pada petugas yang tidak bisa bekerja secara profesional atau pada masalah sarana dan prasarana, termasuk sarana transportasi.
"Mesin pengolahan sampah karya anak bangsa yang saya dan kawan-kawan kembangkan telah dimanfaatkan di Tangerang Selatan. Mesin yang ini mampu mengolah sampah sebanyak 3.5 m3 per jam atau 80 m3 per hari. Dan ini untuk segala jenis sampah, kering maupun basah; organik maupun non-organik. Dengan mesin ini pemerintah tidak perlu membeli dump truck dan membayar TPA," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: