Hal itu dikatakan Ketua Umum Punguan Simbolon Boruna Indonesia (PSBI) Effendi MS Simbolon saat acara puncak Pesta Bolon Simbolon, di GOR Sumantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7).
"Jadi, kita tidak hanya mendorong pemerintah membangun infrastuktur.
Tapi juga, pembangunan sufrastruktur. Mental dan budaya bangsa jauh lebih penting. Salah satunya digali dari masyarakat adat. Seperti acara ini," kata dia di sela-sela acara.
Selain bentuk kepedulian atas pelestarian adat istiadat Suku Batak, gelaran Pesta Bolon tahun ini sekaligus menyambut pelaksanaan Kongres III PSBI. Menurut Effendi, Pesta Bolon telah menjadi tradisi organisasi, sekaligus pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"PSBI ini organisasi kekeluargaan. Tidak terkait dengan arus politik mana pun. Tapi, kami berkomitmen untuk membawa manfaat besar untuk bangga dan negara," pungkasnya.
Acara tersebut dihadiri puluhan ribu warga batak, baik marga Simbolon dan perwakilan lainnya. Ikit hadir juga, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang mewakili Presiden Joko Widodo yang masih dinas di luar negeri.
Dalam sambutannya, JK menyampaikan makna penting menjaga toleransi sesama anak bangsa. JK menilai, sebagai warga negara yanh terlahir dari etnis berbeda, seharusnya bangsa Indonesia tidak perlu takut ancaman dari pihak mana pun.
"Kita harus bersatu menjaga NKRI. Seandainya Indonesia terpecah belah, kita harus pakai paspor ke Jawa atau ke wilayah lain. Wujud pelestarian adat batak ini, merupakan bagian dari akar budaya Indonesia. Perlu kita jaga bersama," tutur JK.
Agenda acara pesta Bolon kali ini, digelar berbagai aktifitas adat, mulai dari Martonggo Raja, tarian dan kesenian batak, sejumlah perlombaan hingga kegiatan sosial donor darah.
[sam]
BERITA TERKAIT: