Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar bahkan mengklaim pembangunan konstruksi untuk sisi jalur yang melayang (elevated section) telah mencapai kemajuan sebesar 62,42 persen. Sedangkan untuk sisi jalur bawah tanah (underground section) telah mencapai 87,48 persen.
"Underground section, kita mulai bangun bentuk interior di underground, pemasangan keramik, plafon, electricity," ujarnya dalam pertemuan Jurnalis dan Blogger di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).
Menurut William, saat ini sebagian masalah pembebasan lahan telah diatasi. Pada tahun 2016 sebanyak 136 titik lahan yang belum dibebaskan, sebanyak 110 di antaranya telah rampung. Sementara, 26 titik lainnya telah memasuki proses konsinyasi di pengadilan.
"Di antaranya ada 4 titik di Stasiun Haji Nawi yang belum selesai," ucapnya.
Namun, lanjut William, pihaknya tetap optimistis pembangunan MRT selesai Juli 2018 dan dapat dioperasikan Maret 2019.
"Kami optimis selesai Juli 2018, kemudian commisioning selama 4 bulan, dan operasi Maret 2019," pungkasnya seperti diberitakan
RMOLJakarta.
[ian]
BERITA TERKAIT: