Tetapi saya tidak menyangka dia adalah sosok yang cerdas, kritis dan selalu bertanya pada saat kuliah. Ini membedakan dengan mahasiswa yang lain. Dia selalu duduk di depan dan mencatat materi kuliah di
notebook-nya.
Setelah itu kami ketemu kembali secara rutin pada tahun 2015 pada saat dia akan menyusun skripsi. Saat itu dia sudah divonis kanker serviks. Ada sedikit perubahan dari wajah dan fisiknya yang menandakan bahwa dia sakit. Tetapi yang tidak berubah adalah kecerdasan dan tentu semangatnya yang luar biasa.
Dia memilih tema skripsi tentang konfliknya dengan Dewi Persik, sehingga dia sangat menguasai isi skripsinya karena pengalamannya sendiri dan seringkali emosinya terbawa dalam penulisan skripsi tersebut.
Akhirnya dia mampu mempertahankan isi skripsinya dengan baik, lulus dengan nilai A dan diwisuda pada bulan November 2015.
Setelah itu kami beberapa kali bertemu di tahun 2016, seiring dengan kondisi kesehatannya yang terus menurun dan harus menjalani perawatan di RSCM pada awal 2017.
Saya menjenguk Jupe pertama kali pada tanggal 4 Februari 2017, hanya didampingi Diana, manajernya. Kami mengobrol dalam waktu yang lama. Di saat itulah dia pertama kali menitipkan dan memberikan amanah untuk membantu kedua adiknya Nia dan Della yang saat itu sudah mulai kuliah di FISIP dan Fakultas Hukum UBK.
Saya sangat terharu, tapi harus bisa menahannya, karena saat itu dia sangat bersemangat menceritakan keinginannya supaya kedua adiknya menjadi sarjana. Dia juga ingin teman-teman baiknya di kalangan artis untuk bisa terus belajar setinggi mungkin. Dan akhirnya keinginan tersebut diikuti oleh Ruben Onsu teman terbaiknya yang mau melanjutkan kuliah di UBK.
Di sinilah saya melihat Jupe sangat peduli dengan pendidikan dan itulah yang selalu dia katakan kepada Ayu Ting-ting dan Zaskia Gotik, dua teman terbaiknya juga untuk terus belajar.
Dia bilang: kalian sekarang di masa ketenaran, tapi suatu saat kalian tidak akan dapat kerja lagi.
Di sinilah pendidikan menjadi penting menurut Jupe. Dan itu dibuktikannya, dia mau lanjut studi pada program pasca sarjana yang akhirnya dia tidak bisa dia selesaikan karena lebih dahulu dipanggil Sang Khalik.
Saya menjenguk Jupe terakhir kali pada tanggal 22 April 2017, di mana dia sudah dalam kondisi kritis dan tidak mampu berkomunikasi lagi. Didampingi ibu dan kedua adiknya, saya membisikkan ke telinganya akan membantu dan membimbing Nia dan Della untuk terus belajar dan mengikuti jejak kakaknya.
Akhirnya kabar duka datang juga pada tanggal 10 Juni 2017. Selamat jalan Yuli Rahmawati, sosok yang rendah hati, tidak sombong karena mau menyapa setiap orang.
Semangatnya yang luar biasa untuk melawan penyakitnya dan semangatnya yang mau terus belajar supaya bisa menjadi contoh yang sempurna bagi generasi muda saat ini yang sudah mulai kehilangan semangatnya...
Semoga.
[***]Daniel Panda
Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK)
BERITA TERKAIT: