"Kalau imbauan memang baru kali ini. Namun memang kami juga merasa hutan sudah tidak ada di daerah kami, jadi kemungkinan tidak akan ada pembakaran," ucap Alham, warga Kedondong.
Menurut dia, saat ini banyak warga, khususnya petani yang mulai was-was untuk membakar lahan. Namun ia berharap bukan sosialisasi semata, tapi juga ada solusi pemerintah buat masyarakat petani di OKU.
"Sebab pasti ada warga yang ingin buka lahan dengan membakar," timpal Riko, warga lainnya seperti dilansir
RMOLSumsel.Com.
Untuk diketahui, sosialisasi dampak karhutla belakangan terus gencar di kabupaten OKU. Seperti dilakukan jajaran polres OKU yang dipimpin langsung Kasat Binmas Polres OKU AKP Widhi Andika Darma, di beberapa desa di kecamatan Peninjauan.
Widhi turun langsung berdialog dan mengajak warga agar tidak membakar hutan dan lahan karena bisa dikenakan sanksi hukuman dan denda. Ia juga berharap partisipasi warga dalam memberi pemahaman kepada yang lain sehingga OKU terbebas dari dampak karhutla.
"Bapak Ibu kami minta partisipasinya dan sampaikan ini kepada sanak saudara," ucap Widhi.
[wid]
BERITA TERKAIT: