"Yang jelas kita tingkatkan kegiatan kepolisian. Seperti patroli, kegiatan operasi. Termasuk imbauan ke masyarakat. Babinkamtibmas turun ke tempat yang sekiranya dianggap rawan," ujar Kapolrestro Jakut, Komisaris Besar Dwiyono saat dikonfirmasi, Rabu (24/5).
Dwiyono juga mengimbau warga agar tidak melakukan SOTR. Pasalnya, gesekan kerap berawal dari kelompok-kelompok yang melakukan SOTR. Apalagi SOTR sekarang dinilai tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya dulu.
Sebaliknya, SOTR justru kerap dijadikan ajang tawuran dan aksi anarkis lainnya. Seperti pencoretan menggunakan cat semprot di fasilitas umum dan sosial.
"Menghimbau itu tidak dilakukan. Nanti kita juga akan turun ke titik-titik di Jakut yang dianggap rawan akan tawuran ketika bulan puasa," paparnya.
Selain itu, mantan Kapolrestro Jakarta Pusat itu menegaskan untuk tidak adanya penggunaan petasan di kala bulan suci Ramadhan. Meski tak jarang pedagang petasan kerap muncul ketika bulan puasa tiba.
Jajarannya pun akan meminta para pemuda yang nongkrong di jalan-jalan hingga larut malam ketika bulan puasa untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Hal itu juga dilakukan guna mengantisipasi tawuran di bulan puasa nanti.
"Petasan jelas nggak boleh. Pokoknya kita larang. Termasuk lakukan juga meminta anak muda yang nongkrong di jalan hingga larut malam untuk pulang," demikian Dwiyono.
[rus]
BERITA TERKAIT: