Tuntutan disampaikan dalam aksi simpatik di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/5).
Kepala Divisi Investigasi Scorpion Wildlife Marison Guciano menjelaskan, atraksi satwa diantaranya adalah sirkus harimau, gajah, lumba-lumba, beruang madu dan swa foto dengan harimau dan orang utan yang masih marak berlangsung. Baik di kebun binatang, ataupun sirkus keliling.
Catatan Scorpion Wildlife, kebun binatang dan taman safari yang masih menggunakan atraksi satwa untuk menarik pengunjung diantaranya Taman Safari Indonesia, Taman Safari Prigen, Kebun Binatang Surabaya, Kebun Binatang Maharani, Kebun Binatang Gembiraloka, Kebun Binatang Jambi, Kebun Binatang Mangkang, Bali Zoo, serta sirkus keliling Oriental Circus Indonesia dan sirkus lumba lumba PT Wersut Seguni Indonesia.
"Selain membahayakan keselamatan manusia, atraksi satwa liar merupakan bentuk kekejaman yang terjadi kepada hewan," ujarnya.
Menurut Marison, atraksi satwa jelas merupakan bentuk eksploitasi hewan yang akan menimbulkan dampak negatif, berupa tidak pekanya masyarakat pada kekerasan yang terjadi terhadap binatang. Termasuk mengajarkan anak-anak untuk menganggap hewan hanya sebagai objek yang digunakan dan disalahgunakan untuk hiburan.
Selain itu, pelatih hewan dan showmen sering melakukan kekerasan terhadap hewan, seperti memukul dan menusuk untuk memaksa mereka melakukan trik yang tidak wajar.
"Dan menunjukkan bahwa hewan hanya bisa dikendalikan oleh rasa sakit, lapar dan rasa takut,' tegas Marison.
[wah]
BERITA TERKAIT: