Namun, sebelum dimulainya ujicoba, petugas Dishub Kota Bogor berkumpul di Jalan Pajajaran (depan Gramedia) dan Jalan Siliwangi (depan PDAM). Setelah itu, para petugas Dishub satu persatu memberhentikan angkot untuk diberi pengarahan sekaligus mencabut stiker yang menutupi jurusan trayek baru.
Di tengah uji coba trayek, sopir angkot mengeluhkan ujicoba yang dilakukan tanpa didahului oleh Dishub. Hasilnya, mereka mengaku dibuat pusing dengan program rerouting ini, terutama berkaitan dengan tarif.
Selain itu, mereka juga mengeluhkan terhadap program rerouting yang yang berdampak terhadap penghasilan atau setoran kepada pemilik angkot yang mereka kendarai. Bukan itu saja, mereka juga takut tak bisa memberi nafkah kepada keluarganya masing-masing.
"Jujur mas, saya baru saja keluar untuk narik angkot. Tiba-tiba di depan PDAM, kami diberhentikan oleh petugas, katanya akan diujicoba perubahan rute. Kami belum dapat apa-apa sudah disuruh berhenti, bagaimana dengan setoran ke bos kami, apalagi untuk bawa uang ke rumah," keluh seorang sopir angkot 02 yang kepada
RMOLJabar tidak mau disebutkan namanya.
Tidak hanya diberhentikan saja, mereka merasa dirinya juga harus menunggu berjam-jam untuk memulai ujicoba ke rute Ciawi yang kemudian ke Baranangsiang dan Terminal Bubulak.
"Baru mah keluar, udah diberhentiin. Udah gitu nunggu berjam-jam lagi. Kami sudah rugi waktu dan tenaga. Seharusnya, dinas terkait memperhatikan pendapatan kami. Uji coba ini, katanya sampai hari Kamis besok," pungkasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: