Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Sumarna Surapranata mengatakan, jumlah peserta PKG pada tahap satu kali ini sebanyak 12.741 guru.
"Kami akan membuka rekrutmen PKG tahap dua bagi 15 ribu guru normatif yang akan dilatih menjadi guru produktif untuk bidang keahlian prioritas nasional dalam pendidikan vokasi," jelas Pranata dalam keterangannya, Kamis (11/5).
Dia menambahkan, PKG merupakan salah satu upaya Kemendikbud untuk mengatasi kekurangan tenaga guru produktif. Melalui program itu, guru SMK bisa memiliki dua sertifikasi yaitu sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian.
Sebagian besar guru yang mengikuti PKG mengungkapkan bahwa selain antusias mendapatkan pengetahuan baru, juga berharap dapat memudahkan untuk mendapat sertifikasi.
"Antusias ikuti program keahlian ganda ini, senang dengan program ini karena mendapatkan pengetahuan baru. Juga membantu kami, mungkin ke depannya ada sertifikasi," ujar Wiwit, guru SMA 1 Panga Aceh Jaya yang mengikuti PKG Agri Bisnis dan Holtikultura di SMK PP Negeri Saree, Kabupaten Aceh Besar.
Menurutnya, kendala selama pelatihan karena sebelumnya bukan guru produktif jadi tidak pernah turun langsung ke lapangan.
"Karena kami kan adaptif. Jadi kami belum terbiasa dengan produktif yaitu terjun ke lapangan yang belum pernah kami lakukan. Hal yang baru hal yang awam bagi kami," beber Wiwit.
Meski begitu, Wiwit mengaku terus semangat dan ingin lulus mengikuti PKG. Yang kelak ilmunya bisa digunakan untuk mengajar di SMK yang membutuhkan.
"Selama di sini kami mengikuti dua bulan, dalam waktu ini banyak yang kami dapatkan. Sangat antusias ikut program ini, kami peserta yang mengikuti keahlian ganda berharap semua bisa pendidikan dan pelatihan profesi guru dan bisa sertifikasi pelatihan guru," jelas Wiwit yang merupakan guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
PKG sendiri dapat diikuti guru tingkat SMK negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Untuk PKG tahap dua terdapat 53 bidang keahlian yang bisa dipilih calon peserta. Program digelar mengingat berdasarkan data tahun 2016, Indonesia kekurangan sebanyak 91.861 guru produktif.
[wah]
BERITA TERKAIT: