Seperti yang disampaikan Jaya Suprana di sela World Press Freedom Day (WPFD) 2017 yang diselenggarakan PWI Pusat di JCC, Senayan, Senin (1/5).
"Jurnalisme tabayyun itu penting. Salah satu jati diri jurnalisme Indonesia adalah tabayyun," kata Jaya dalam diskusi bertema 'Memerangi Hoax, Memperkuat Media Siber Nasional.'
Jurnalis tabbayun, terangnya, dapat meminimalisir atau mencegah munculnya hoax atau informasi bohong. Selama itu dapat dijaga maka akan menjaga peradaban yang ada.
"Jika menerapkan jurnalisme tabayyun, para jurnalis siber pasti bisa memilah hoax. Mencari dan memperbaki kekeliruan diri sendiri. Saat manusia berhenti melakukan itu (tabbayun), peradaban akan berhenti, bahkan mundur," papar ketua Pusat Studi Kelirumologi tersebut.
Dengan jurnalisme tabayyun, Jaya berharap, dunia jurnalistik di Indonesia dapat menunjukkan pada dunia. Terkait kemampuan menaklukkan hoax.
[wah]
BERITA TERKAIT: