"Mengapa harus dukung Anies-Sandi? Karena Anies-Sandi adalah calon yang beragama Islam. Maaf saya menolak pandangan yang menyatakan bahwa memilih pemimpin berdasarkan agama bertentangan dengan konstitusi," ujar Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi'iyah ini, Jumat (17/2).
Dailami berpendapat, memilih pemimpin atas dasar pertimbangan agama tidak bertentangan dengan konstitusi karena Pancasila sendiri yang merupakan dasar negara menempatkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila pertama.
"Kalau umat Islam Jakarta memilih calon gubernur yang beragama Islam itu sesuai dengan konstitusi. Kalau umat beragama lain memilih calon pemimpin yang beragama sesuai dengan agama mereka juga tidak melanggar konstitusi," sebutnya.
Menurut Dailami, Anies-Sandi akan menampilkan wajah kepemimpinan yang santun, menjunjung tinggi etika, menghargai lembaga-lembaga terkait yang merupakan mitra kerja seperti DPRD, pejabat bawahan, dan ormas yang ada di Jakarta.
Kepemimpinan yang santun ini akan menciptkanan pemerintahan yang kondusif untuk bekerja melayani rakyat, membangun Jakarta dan memaksimalkan penggunaan APBD untuk pembangunan.
"Hal buruk dari pemerintahan di bawah Basuki Tjahaja Purnama adalah gaduhnya suasana dan konflik berkepanjangan dengan DPRD sehingga penyerapan anggaran untuk pembangunan sangat minim," ungkapnya.
Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut, Dailami mengajak warga Jakarta untuk memilih pasangan Anies-Sandi.
"Saya yakin Anies-Sandi akan menghadirkan wajah baru pemerintahan Jakarta yang beradab, tidak gaduh, humanis, dan tentu saja transparan. Kalau nanti terpilih, saya ajak warga Jakarta untuk mengawasi atau mengontrol dan mengkritisi kerja mereka," tukasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: