Saat ini, terdapat sekitar 43.000 jiwa pengungsi yang tersebar di berbagai tempat. Sedangkan, kebutuhan dasar pengungsi harus segera dipenuhi kebutuhan selama di pengungsian.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, lembaga-lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam Klaster Nasional Penanganan Pengungsi (PP) bersama pemerintah provinsi mulai melakukan koordinasi pada Jumat malam (9/12) di Pos Komando Utama yang berlokasi di Pidie Jaya.
"Klaster ini akan membantu untuk mengefektifkan operasi tanggap darurat di bawah pos komando (posko)," terang Sutopo ketika dihubungi, Sabtu (10/12).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, klaster terbagi di empat area penanganan korban bencana gempa di pengungsian.
"Empat area penanganan yaitu air bersih dan sanitasi, pengungsian, proteksi dan psikososial, dan keamanan," tambahnya.
Klaster tersebut juga menggandeng Bulog untuk menyiapkan gudang logistik di Pidie Jaya. Sehingga, melalui mekanisme ini tidak ada duplikasi maupun gap selama masa tanggap darurat.
[ald]
BERITA TERKAIT: