Pembakaran Lahan Lagi, APBN Kembali Terkuras Percuma

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 18 Juli 2016, 03:34 WIB
Pembakaran Lahan Lagi, APBN Kembali Terkuras Percuma
Hamdhani
rmol news logo Pembakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali terjadi.

Berkaitan itu, anggota Komisi IV DPR RI asal daerah pemilihan Kalteng, Hamdhani, mengingatkan masyarakat tentang ancaman bencana kabut asap sebagai konsekuensi dari aktivitas tersebut.
 
"Jangan lupa pada kejadian di 2015 lalu. Seluruh masyarakat Kalteng mengalami berbagai masalah, mulai dari kesehatan, sulitnya transportasi, sampai persoalan ekonomi akibat kabut asap yang melanda berbulan-bulan," ujar politikus Partai Nasdem itu melalui pesan singkat, Minggu (17/7).

Dia menjelaskan, pencegahan dini kabut asap dengan meminimalkan aktivitas pembakaran lahan dan hutan menjadi perhatian serius pemerintah pusat maupun daerah. Karena itu masyarakat dan pihak swasta juga harus berpartisipasi dalam pencegahan dan pengendaliannya.

"Tahun lalu kita menghabiskan dana miliaran rupiah untuk memadamkan kebakaran lahan agar kabut asap berhenti. Tahun ini semestinya sudah bukan untuk memadamkan lagi, tapi hanya untuk pengendalian dan pencegahan. Dengan demikian, dana APBN kita tidak terkuras percuma," tuturnya.

Dia juga mengingatkan seluruh perusahaan swasta yang beroperasi di Kalteng untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.

"Ancaman hukumnya serius. Jadi harus lebih hati-hati," tukasnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangkalan Bun, Agung Widodo, tidak membantah pembakaran hutan dan lahan masih terjadi di wilayahnya. Ia menjelaskan pihaknya menerima laporan kasus pembakaran lahan dan hutan dari masyarakat.

Pada 13 Juli lalu tim dari posko terpadu memadamkan karlahut di Desa Sungai Tendang arah pelabuhan Roro Kecamatan Kumai, dengan luas lahan terbakar mencapai 9 hektare.

Berdasarkan monitoring Satelit NOAA 18 per 15 Juli 2016, jumlah titik panas di Kalteng berjumlah 252 plus 16 lagi yang ditangkap NOAA 19. Total seluruh Indonesia terdapat 3.538 titik panas berdasarkan tangkapan satelit NOAA 18 dan 1.088 titik hasil tangkapan NOAA 19. Sedangkan sepanjang tahun 2015 lalu, total titik panas di Kalteng berjumlah 4.292. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA