Kemarin (Kamis, 23/6), massa dari Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) bersama ratusan warga kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono menolak kedatangan Ahok yang hendak meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jalan Wacung, Penjaringan, Jakarta Utara.
Karena Ahok tetap datang, pengunjuk rasa yang kesal sempat melempari aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP DKI dengan batu. Aparat pun membalas aksi warga dengan tembakan gas air mata.
Ahok menyatakan geram atas aksi masyarakat itu. Ia juga menyebut warga tidak punya hak melarangnya melakukan peresmian.
"Mereka ngomong, pokoknya kalau Ahok mau resmikan manapun enggak boleh, kecuali wakil (wakil gubernur Djarot Saiful). Memangnya siapa elu?" ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (24/6).
Ahok mengaku bersikeras datang ke peresmian kemarin walaupun memicu kericuhan. Ia menegaskan dirinya bertugas menandatangani batu peresmian RPTRA.
"Masak kalau ada massa enggak boleh dateng. Memang negara ini diatur oleh massa? Mau cara preman apa negara ini?" ungkapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: