Informasi di lapangan menyebutkan, kebakaran diperkirakan terjadi pukul 8 pagi WIB. Pada jam itu masyarakat sekitar sudah melakukan aktivitas menyadap karet di kebun masing-masing.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun rumah Sutinah dan mushola rata dengan tanah, bahkan semen sebanyak 80 sak serta material lain untuk pembangunan sekolah dasar (SD) yang dititipkan di rumah Sutinah ikut terbakar.
Menurut kesaksian seorang warga, Resi (25), ketika kejadian keadaan sekitar sedang sepi hingga api cepat menjalar.
"Aku tahunya api sudah besar, karena pada saat pagi, penduduk dusun kami sudah pergi ke kebun melakukan aktivitasnya termasuk pemilik rumah," tutur perempuan yang keseharian menjadi di SD tak jauh dari lokasi kebakaran.
Resi mengaku tidak tahu sumber api yang melalap habis rumah Sutinah dan mushola itu. Sebab ketika kejadian, dirinya tengah di dalam kelas mengajar anak-anak murid.
"Tapi aku mengetahui ada rumah terbakar lalu aku minta tolong warga yang berada di kebun yang dekat dari dusun lalu aku hubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pertamina untuk mendatangkan mobil Damkar," ujarnya lagi.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sungai Ibul, Edi Khairul membenarkan ada sejumlah bahan material milik SD yang ikut hangus terbakar.
"Bahan material oleh warga dititip di rumah Sutinah, karena lokasinya dekat dengan sekolah yang akan dibangun. Namun apa mau dikata, inilah musibah.Tapi kita tetap bersyukur karena tidak ada korban jiwa," ujarnya seperti dimuat
RMOLSumsel.Com.
Dua unit mobil pemadam kebakaran bersama 20 anggota langsung diterjunkan ke lokasi kejadian. Berikut satu unit Damkar bantuan dari Pertamina.
Kepala BPBD Kabupaten PALI, Rusman Firman yang memimpin pemadaman menyebutkan, saat petugas tiba, dua bangunan terbakar sudah hangus sehingga fokus pendinginan.
[wid]
BERITA TERKAIT: