Pantauan di lapangan, trotoar jalan itu dipenuhi lapak PKL hingga tidak menyisakan ruang untuk pejalan kaki. Imbasnya, pejalan kaki berjalan dibahu jalan, sehingga memicu kemacetan.
Azizah (30), warga Palmerah mengeluhkan trotoar yang dijadikan tempat berjualan. Dia harus mengalah ketika berjalan di trotoar. Padahal trotoar merupakan hak pejalan kaki.
"Kalau dijadikan tempat berjualan, kami harus lewat mana," keluhnya seperti diberitakan
RMOLJakarta.com, Jumat (3/6).
Azizah berharap, instansi terkait lebih tegas dan sigap melakukan penindakan terhadap PKL tersebut. Apalagi, memasuki bulan Ramadhan pengunjung di Pasar Tanah Abang akan meningkat dibanding biasanya.
"Saya harap pedagang ditertibkan, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. Bulan puasa akan bertambah parah kalau dibiarkan," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Sanusi (33), salah satu warga yang menyayangkan cara pedagang yang menyerobot hak pejalan kaki. Ia meminta Satpol PP bertindak tegas dengan keberadaan PKL tersebut. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga diminta tidak diam.
"Jangan dibiarkan seperti ini, kalau dibiarkan yang ada akan semakin krodit," keluhnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: