Pasalnya, akses antar daerah di provinsi baru tersebut masih belum difasilitasi infrastruktur memadai.
"Anggarannya Rp 250 miliar untuk membangun jalan dan jembatan di daerah perbatasan. Totalnya, akan dibangun secara bertahap sepanjang 200 km," ungkap Irianto kepada
Kantor Berita Online RMOL, Senin (9/5).
Pernyataan tersebut disampaikan Irianto saat menghadiri MoU dengan pihak President University dan Pacific Asia Travel Associaton (PATA) di Menara Batavia, Jakarta Pusat.
Menurut Irianto, pemerintah pusat mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk infrastruktur pendukung di Kaltara. Namun gubernur yang baru dilantik tiga bulan tersebut enggan merincikan total anggaran yang dimaksud.
"Yang pasti, pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan di daerah pinggiran. Nah, kita (Kaltara) kan berada di daerah perbatasan, termasuk wilayah pinggiran," paparnya.
Terkait teknis pengerjaan akses jalan perbatasan, menurut Irianto, ada kendala alam yang menjadi hambatan pembangunan.
"Faktor pegunungan hutan menjadi salah satu hambatan dalam membangun akses jalan perbatasan," pungkasnya.
Data terhimpun, anggaran Rp 250 miliar yang disebut Irianto tersebut, berasal dari APBD dan dana alokasi khusus (DAK). Khususnya untuk alokasi pembangunan jalan di perbatasan. Angka tersebut digunakan untuk membangun jembatan dan jalan.
Totalnya, ada lima paket proyek perbatasan senilai Rp 125 miliar melalui APBD. Lalu, lima paket proyek bersumber dari DAK (senilai Rp 10 miliar).
Namun menurut Irianto, penyelesaian proyek jalan di perbatasan jika mengacu pada panjang jalan, dibandingkan anggaran yang disediakan (melalui APBN), tidak seimbang.
Pembangunan jalan di perbatasan yang menggunakan APBN, yaitu jalan menuju arah Long Pujungan (300 kilometer), Long Bawan (200 km), dan Tou Lumbis sejauh 170 km.
Saat ini, jalan perbatasan yang sudah tembus baru sekitat 30 persen.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kaltara dana yang dibutuhkan untuk keseluruhan akses jalan di perbatasan, idealnya sebesar Rp 50 - 100 triliun.
[wid]
BERITA TERKAIT: