Minim PAUD Di Banten, Mestinya Pemerintah Gandeng Pengembang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 27 April 2016, 18:25 WIB
rmol news logo Masyarakat Banten mengeluhkan masih minimnya sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Raudhatul Athfal di pemukiman mereka.

Padahal, keberadaan sarana pendidikan anak-anak itu sangat penting untuk mendukung program Nawacita pemerintahan Joko Widodo. Karena itu, seharusnya program satu desa satu PAUD cepat terealisasi.

"Sekolah-sekolah PAUD di Banten banyak yang rusak, tidak berfungsi dan lain sebagainya. Kondisi ini sangat memprihatinkan," kata Ketua Pembina Forum Solidaritas Perempuan Provinsi Banten, Wawan Iriawan, saat pelatihan pembelajaran holistik berbasis karakter kepada para guru Pendidikan Anak Usia Dini se Banten, Rabu (27/4).

Pelatihan yang digelar di Pandeglang itu hasil kerja sama Indonesia Herritage Foundation (IHF) dengan Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (Ikawati) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Menurut Wawan, pemerintah pusat maupun daerah seharusnya dapat lebih merangkul pihak swasta dalam membangun sarana dan prasarana pendidikan PAUD. Ia contohkan, selama ini banyak pengembang perumahan yang bisa digandeng untuk membantu PAUD di sekitar wilayah pembangunan. Apalagi, di Banten setiap tahun selalu ada pembangunan perumahan di setiap kecamatan.

"Banyak pembangunan real estate, harusnya pemerintah berikan kebijakan yang mendorong pengembang dapat membantu bangun PAUD di daerah-daerah. Kita harus kerja sama dengan swasta jika masalah anggaran yang menjadi hambatan," ucap Wawan. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA