Dishub Kewalahan Atasi Kemacetan Dampak LRT Palembang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 11 Maret 2016, 12:13 WIB
Dishub Kewalahan Atasi Kemacetan Dampak LRT Palembang
lrt palembang/net
rmol news logo Kemacetan yang disebabkan pembangunan lintasan light rail transit (LRT) membuat Dinas Perhubungan Kota Palembang kewalahan.

Kepala Bidang (Kabid) Transportasi Jalan dan Rel Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, Agus Supriyanto, mengakui, Dishub kesulitan dalam mengatur lalu lintas (Lalin) di jalan protokol yang terkena dampak pembangunan LRT.

Selain kekurangan personel, penyempitan badan jalan merupakan faktor yang sulit menghindarkan kemacetan.

"Kemacetan yang terjadi sekarang merupakan efek dari pembangunan LRT. Dari pembangunan LRT badan jalan menyempit. Selain itu kami juga kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam mengatur lalin di beberapa titik dampak pembangunan LRT," kata dia, dikutip dari RMOL Sumsel, Jumat (11/3).

Diungkapkan Agus, Dishub Palembang hanya menerjunkan 70 personel yang bertugas mengatur lalu lintas agar tidak mandek. Jumlah ini dirasa belum memadai dan tidak sebanding dengan banyaknya titik jalan protokol yang terkena imbas kemacetan.

"Saat ini kami menerjunkan 70 personel. Jumlah ini memang kurang. Jalan yang dulunya terdiri dari tiga lajur, sekarang hanya ada dua lajur yang bisa dilalui sehingga penumpukkan kendaraan sulit terelakkan," tuturnya.

Pada satu kesempatan, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, menjanjikan LRT akan selesai pada 1 Januari 2018 atau enam bulan sebelum pagelaran Asian Games di Palembang. Ia sempat meminta maaf jika pembangunan itu membuat kemacetan parah di beberapa ruas jalan. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA