Wakil Ketua APKASI yang juga Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli menjelaskan, AITIS tahun ini akan dibuat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pihaknya akan mengundang lebih banyak lagi investor-investor luar negeri dan juga berharap pemerintah daerah semakin banyak yang mengikuti pameran AITIS.
"Hari ini kita melakukan sosialiasi AITIS. Besok kita akan mengundang investor-investor dari negara asing untuk berdiskusi bersama," kata Laoli saat Sosialisasi AITIS di Kantor APKASI, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, (11/2).
Lanjut Laoli, secara khusus para investor-investor asing sudah mendukung AITIS tahun ini. Lantaran itu itu berharap semakin banyak pemerintah kabupaten di Indonesia yang ikut pameran AITIS agar kegiatan ini semakin bergairah. APKASI setiap tahun selalu berusaha memfasilitasi daerah-daerah untuk mengundang investor yang menginginkan kerjasama dengan daerah-daerah, terutama di bidang infrastruktur, pariwisata dan agrobisnis.
"Setiap tahun kita tingkatkan kualitas AITIS dari berbagai aspek. Maka itu kami berharap daerah-daerah semakin banyak yang ikut, terutama yang pada AITIS sebelumnya belum ikut, agar ambil bagian di AITIS tahun ini," ujarnya.
APKASI beranggapan, kehadiran investor-investor di daerah akan sangat baik bagi pembangunan daerah. Terutama untuk meningkatkan nilai objek pajak serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di kegiatan AITIS nanti, pemerintah kabupaten yang memasang pameran, akan langsung diadakan negosiasi dengan investor yang tertarik, kemudian dilakukan perjanjian kerjasama.
"APKASI akan memfasilitasi daerah-daerah. Kami dewan pengurus hanya meminta seluruh pemerintah Kabupaten bisa ikut dalam pameran ini. Ini kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan daerah," kata Laoli lagi.
Pihak calon investor asing yang direncanakan akan melakukan penjajakan dan penawaran dalam AITIS nanti adalah China, Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Brunei, Vietnam, Filipina, Jerman, Rusia, Italia, Belanda, Arab Saudi, Amerika Serikat, Qatar, Turki, Aljazair, Afrika Selatan, Sudan, Tanzania, Tunisia, dan Zimbabwe.
[rus]
BERITA TERKAIT: