Hatta merupakan calon incumbent (patahana) yang maju di Pilkada Maros berpasangan dengan Harmil Matotorang. Dalam Pilkada tersebut berdasarkan hasil perolehan suara sementara oleh lembaga survei, Hatta-Maros mendapatkan perolehan suara sebanyak 72,2 persen.
Gerdu Pelih menggelar unjuk rasa di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/12). Mereka menuntut agar pihak kepolisian mengusut dugaan korupsi Hatta, apalagi statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri.
Salah satu koordinator unjuk rasa, Suparlin, mengatakan, Hatta diduga terlibat dalam kasus LED atau lampu jalan Maros, Kabupaten Maros yang menggunakan anggaran Tahun 2011 dan Tahun 2012 sebesar Rp 1,452 miliar.
Dalam aksinya di Mebes Polri, mereka menyerahkan secara simbolik replika lampu jalan yang menjadi kasus dugaan korupsi yang dilakukan Hatta. Mereka juga menilai Pilkada di Kabupaten Maros tidak berjalan jujur.
Seperti diketahui, ada tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Maros, Hatta Rahman-Harmil Matotorang (PAN), Andi Husain Rasul-Sudirman (Partai Gerindra dan Partai Demokrat), dan Imran Yusuf-Said Patombongi (PBB, PKS dan Partai Hanura).
Suparlin mengatakan percuma Pilkada serentak yang digelar 9 Desember 2015 dengan menghabiskan dana Rp 6,8 triliun, hanya mendapatkan pemimpin yang korup.
Seperti diwartakan, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Barekrim Mabes Polri telah melayangkan surat panggilan kepada Hatta Rahman untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi LED atau lampu jalan Maros. Pemeriksaan Hatta Rahman dijadwalkan pada Kamis 17 Desember 2015.
[rus]
BERITA TERKAIT: