"Dampak tersebut bukan hanya terkait dengan olahraga sepakbola, tapi juga integritas pemerintah Jokowi," kata Pakar komunikasi dan pengamat politik senior Prof Tjipta Lesmana kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin, 25/5).
Ia merujuk pada dua kasus yang terjadi pekan lalu. Kasus pertama adalah ketika tim sepakbola asal Malaysia, Pahang FA batal berlaga melawan Persipura di Indonesia pada Sabtu pekan lalu.
Pada saat itu, Pahang FA seharusnya berlaga dengan Persipura dalam pertandingan AFC. Namun, di antara tim ada tiga orang pemain non-malaysia. Ketiganya tidak bisa masuk ke Indonesia karena tidak mengantongi visa.
Klub Pahang yang jengkel pun kemudian kembali ke Malaysia pada hari Minggu dan enggan bermain dengan Persipura.
"Kejadian ini merupakan imbas dari konflik antara PSSI dan Menpora," kata Tjipta.
"Sebelum ada konflik, pemain asing yang mau main di Indonesia, permohonan visanya diurus oleh PSSI. Tapi semenjak PSSI dibekukan oleh Menpora, pengurusan visa pemain asing yang hendak berlaga di Indonesia harus seijin Menpora," sambungnya.
Atas kejadian tersebut, lanjut Tjipta, FIFA bereaksi keras dan Persipura terancam diberikan sanksi.
Kasus kedua yang disentil Tjipta adalah, satu hari sebelum peristiwa itu, FIFA telah mengeluarkan surat tertanggal 22 Mei yang intinya FIFA menolak menerima kedatangan tim transisi yang dibentuk oleh Menpora dan diketuai oleh Bibit Samad Rianto. Surat itu juga berisi peringatan agar Menpora segera mencabut pembekuan terhadap PSSI
Atas dua kejadian ini, Jusuf Kalla pun marah dan siang tadi (Senin, 25/5) memanggil Menpora. Dalam pertemuan itu juga hadir Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan. Jusuf Kalla pun berjanji akan kembali menghidupkan PSSI sore ini.
"Saya ingin mengingatkan Nahrawi untuk membubarkan tim transisi. Biarkan PSSI menjalankan tugasnya mengelola sepakbola Indonesia," kata Tjipta.
"Nahrawi, sampai kiamatpun tidak akan menang melawan FIFA. Nahrawi harus diingatkan bahwa dalam dunia sepakbola, penguasa tertinggi adalah FIFA," tandasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: