Ya, korban nekat mengejar korban karena merasa hand phone tersebut hasil pemberian orang tuanya.
Dua pelaku begal (Lutfi dan Ajo) asal Cikajang, Garut ini babak belur dihajar massa setelah ketangkap korbannya. Sebelumnya pelaku yang mengendarai sepeda motor dikejar korban dan beberapa kali mendapat tendangan dari arah belakang.
Adalah Mumin, warga Cibongas, Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, korbannya. Ceritanya berawal kala Mumin dan pacarnya Resti Puji Lestari, tengah berduaan di kawasan olah raga Dadaha Kota Tasikmalaya. Saat itu hand phone Mumin tengah dipegang Resti.
Tiba-tiba dari kegelapan muncul dua pelaku mengendarai sepeda motor dan salah satunya turun. Ugh, pelaku mendekati Resti dan mengeluarkan golok. Di bawah ancaman golok, korban dipaksa untuk menyerahkan hand phone yang pegangnya. Karena ketakutan korban menyerahkannya.
Melihat sang kekasih diperdayai pelaku, korban Mumin berdiri dan mengejar. Kedua pelaku segera mengambil langkah seribu dengan cara mengendarai sepeda motor. Korban tak kalah gesit kemudian mengejarnya.
Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya kedua pelaku berhasil ditaklukan korban di kawasan Gunung Roay dengan cara pelaku ditendang dari belakang. Setelah terkapar, korban berteriak begal dan massa berdatangan, kemudian menghakiminya.
Dalam catatan polisi, kedua pelaku ternyata residivis pencurian dengan kekerasan.
Sejumlah barang bukti hasil membegal, berhasil disita polisi. Sementara golok yang ditodongkan korban dilempar pelaku di perjalanan saat menghindari dari kejaran korban.
Selain menangkap Lutfi dan Ajo, Unit Reskrim Polsekta Cihideung yang mengembangkan kasus ini berhasil menangkap pemilik sepeda motor yang digunakan pelaku.
"Hand phone itu milik saya. Saat kejadian tengah dipegang pacar saya. Ketika pembegalan terjadi saya seperti mimpi, masa di Tasikmalaya ada begal juga. Saya teringat jika hand phone yang dibawa kabur pelaku pemberian orang tua saya," kata Mumin.
[zul]
BERITA TERKAIT: