"Stoknya habis. Biasanya seminggu dikirim tiga kali. Tapi yang kemarin kosong, tidak ada kiriman," kata Sutarjo, pemilik kios beras di Kedunggede Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (24/2).
Kendati bukan pedagang beras skala besar, namun Sutarjo memiliki pabrik penggilingan padi sendiri sehingga stok beras di kiosnya stabil. Selain itu ia menerima beras dari penggilingan padi dari desa sekitar sehingga jumlahnya cukup untuk menyalurkan beras ke pasar tradisional sekitar.
"Beras dari penggilingan padi tidak ada. Sedangkan gabah sudah habis bulan lalu," ujarnya.
Tercatat ada tujuh pabrik penggilingan padi yang rutin mengirim beras ke kiosnya. Namun kini hanya tiga penggilingan yang masih bertahan. Itu pun dengan jumlah separuh biasanya.
"Rata-rata sudah habis di pabrik. Tentu pemilik penggilingan padi lebih memilih menjual eceran karena harganya lebih tinggi," jelasnya.
Saat ini harga beras jenis IR (kualitas medium) dari penggilingan padi ke pengecer berkisar antara Rp 9.800 hingga Rp 10.200. Oleh pengecer dijual seharga Rp 10.500 hingga Rp 11 ribu.
[rus]
BERITA TERKAIT: