Demikian dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, saat memperingati ulang tahun ke-9 Perhimpunan Anak Transmigran Indonesia (Patri) di Kantor Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Rabu (18/2).
"Ini kabar gembira, ternyata banyak keluarga transmigran yang sudah sukses. Ada yang jadi pengusaha, konsultan, dan dokter dan profesi lainnya," ujarnya.
Menurut dia, saat ini Indonesia mengalami kerentanan dalam penyediaan pangan. Namun dalam situasi seperti ini para transmigran justru mengembangkan sumberdaya lahan bagi usaha-usaha produktif hingga mencapai lebih dari 4 juta Ha. Bahkan menjadi sentra-sentra produksi pangan dan perkebunan yang menjadikan posisi Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia.
"Peran Patri di pemukiman dan kawasan transmigrasi sampai saat ini dapat dirasakan, khususnya fasilitasi terhadap pemberdayaan masyarakat transmigrasi. Termasuk juga memberikan penguatan kelembagaan. Saya sangat berharap peran aktif lebih ditingkatkan untuk mendukung percepatan kemandirian permukiman dan kawasan transmigrasi," pinta Marwan.
Patri merupakan organisasi wadah anak transmigran. Selain itu, juga mewadahi anak keturunan kolonisasi (tahun 1905), eks Repatrian Suriname, dan romusha di Indonesia.
Anak-anak transmigran yang berhasil meraih gelar Guru Besar atau Profesor sekitar 15 orang, Gelar Doktor sekitar 60 orang, dan yang berhasil meraih pendidikan S2 sejumlah lebih dari ratusan orang, serta S1 ribuan orang.
Kesuksesan masyarakat yang pernah hidup dari kawasan transmigrasi, kata dia lagi, menjadi pemicu bagi dirinya untuk hadirnya generasi pemimpin bangsa dari kalangan transmigran.
Untuk berhasil, Menteri Marwan mengatakan, harus menjaga dan memperkuat kemandirian. Karena kemandirian adalah dasar dari kekuatan, ketahanan dan kemampuan bangsa. Selain itu, memiliki daya saing yang makin tinggi.
Dalam era globalisasi, kata Marwan, bangsa harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas mengambil peluang serta berani menghadapi perubahan.
Dalam kebijakan untuk kemandirian transmigrasi, Menteri Marwan mengatakan, akan dilaksanakan pola transmigrasi berbasis kawasan yang memiliki keterkaitan dengan sekitarnya sehingga membentuk kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah.
Secara teoritis, lanjutnya, keberhasilan membangun usaha perdesaan melalui transmigrasi secara komulatif akan berdampak langsung terhadap suksesnya pembangunan nasional.
[ald]
BERITA TERKAIT: