"Ini merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke NTT beberapa waktu lalu," ujar Victor Laiskodat, dalam rilisnya (Senin, 12/1).
Keterlibatan Menteri LHK karena dalam program tersebut sangat terkait dengan ketersediaan lahan untuk grazeland atau lahan penggembalaan seluas minimal 50.000 hektar yang merupakan kawasan KPH Mutis Timau.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya menyambut baik gagasan besar Universitas Cendana yang sejalan dengan kebijakan prioritas Presiden. Untuk mewujudkan gagasan ini, dia meminta Tim untuk melibatkan Gubernur dan Bupati/Walikota serta Menteri Pertanian.
"Untuk IUPKH KPH Mutis Timau bisa diselesaikan sesuai aturan dan terutama dengan konsep keterlibatan masyarakat. Karena, konsep kerjanya secara mendasar sesuai arahan Presiden adalah bahwa hutan untuk kesejahteraan rakyat. Kita akan bahas lanjut di kantor kementerian nanti dengan melibatkan beberapa Dirjen termasuk Dirjen Peternakan," kata Siti.
Dari paparan Rektor, produk majemuk dari usaha yang disebut silvopastur tersebut meliputi sapi sebanyak 500 ribu ekor, sapi jantan 52 ribu ekor pertahun sebagai bibit unggul, daging 6.200 ton/tahun, kayu, pangan palawija, madu hutan, pupuk organik dan biogas.
[zul]
BERITA TERKAIT: