Sikap ini dilakukan sejak awal bertugas sebagai Kapolda Sulteng, dan untuk melaksanakan tugas di Polda Sulteng dilakukan oleh Waka Polda.
Idham resmi menjabat sebagai Kapolda Sulteng sesuai surat Telegram Rahasia (TR) nomor: KEP/801/X/2014 tertanggal 3 Oktober 2014.
Kepada
RMOL, Idham mengatakan tidak akan memberikan target untuk memburu kelompok Santoso yang melakukan aksi teror di wilayah Kabupaten Poso, namun pihaknya akan melakukan upaya agar para kelompok pengikut Santoso untuk bisa menjadi warga negera yang baik, sebab mereka juga adalah bagian dari warga negara namun masih perlu diberikan kesadaran bahwa di negara ini harga mati adalah NKRI.
"Saya telah bertekad untuk berkantor di Poso untuk menagani kasus teror yang selama ini dilakukan kelompok Santoso, semua itu untuk bisa menciptkan kamtibmas sehingga masyarakat tak perlu takut. Biarlah Waka Polda yang bertugas di Polda, sebab menangani aksi teror di Poso saya kira perlu pendekatan manusiawi, karena saya yakin para pengikut kelompok Santoso itu perlu diberikan kesadaran tentang pemahaman agama! Bahkan kalau mereka mau menyerahkan diri ke aparat Polisi,itu suatu hal yang lebih baik," kata dia lewat telepon selulernya, Rabu (26/11).
Menurut Idham penanganan aksi teror di Poso pihaknya tidak punya target, namun pasti bisa tertangani. Karena selama ini upaya dilakukan pihak Polda Sulteng sudah cukup maksimal namun aksi teror masih sering terjadi.
Mantan Direktur Tipikor Bareskrim Polri ini mengatakan akan memberikan penghargaan bagi setiap aparat polisi yang telah melakukan tugas dengan baik dalam penegakkan hukum.
"Saya perlu apresiasi setiap anggota Polri di jajaran Polda Sulawesi Tengah yang telah melakukan tugas dengan baik dalam penegakkan hukum, ini adalah bentuk penghargaan agar setiap aparat bisa bertugas dengan baik," tandas Idham.
[rus]
BERITA TERKAIT: