Paceklik, Harga Beras di Banyumas Membumbung Tinggi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 13 November 2014, 15:25 WIB
Paceklik, Harga Beras di Banyumas Membumbung Tinggi
foto:net
rmol news logo . Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah naik lantaran minimnya pasokan gabah dari petani. Pasalnya, petani lebih memilih menyimpan gabah untuk persediaan selama musim paceklik ketimbang menjualnya kepada pedagang.

"Musim tanam padi kemungkinan baru dimulai Bulan Desember. Perkiraan panen raya pada Maret 2015," ujar Pengusaha Penggilingan Padi di Lumbir Kabupaten Banyumas Sugeng Riyadi, Kamis (13/11).

Antara Bulan November hingga Maret 2015 nanti diprediksi harga beras akan terus naik. "Makanya petani lebih memilih menyimpan gabah untuk persediaan selama musim paceklik,” tukasnya.

Kenaikan harga beras ini terhitung lebih cepat dari biasanya. Menurut Sugeng ini disebabkan hasil panen yang buruk pada masa tanam kedua (MT 2) tahun 2014.

"Pada masa tanam sadon (MT 2) kemarin banyak sawah yang kekeringan sehingga hasil panen menurun drastis," jelasnya.

Saat ini harga beras premium di tingkat pengecer adalah Rp 9500 per kilogram. Sedangkan kelas medium Rp 9000 per kilogram.

Harga gabah berkisar antara Rp 4900 hingga Rp 5300 per kilogram tergantung kualitas gabah. Disparitas harga yang lumayan jauh ini menurut Sugeng dipengaruhi tingkat rendemen beras dan varietas padi.

"Jenis beras IR yang paling tinggi. Sebab banyak yang meminatinya," pungkasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA