"Sumur masih kering. Padahal sudah beberapa kali hujan. Hujan yang agak deras baru terjadi dua kali," kata Kepala Dusun Cinangsi Kabupaten Cilacap, Supriyatno, Jumat (31/10).
Supriyatno mengatakan debit sumur warga sempat naik seusai dua kali hujan deras pada pekan lalu. Namun, sumur kembali mengering setelah tidak terjadi hujan pada pekan selanjutnya.
Warga terpaksa mengambil air bersih di sumur lain yang berada di dataran rendah. Ada pula sebagian warga yang terpaksa membuat sumur resapan di pinggir sungai.
"Jarak yang ditempuh bervariasi antara 100 meter hingga 1 kilometer dari sumber air," jelasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Supriyanto mengakui sudah tidak lagi mengirim bantuan air bersih di wilayah ini. Kemungkinan karena menduga krisis air bersih sudah berlalu.
Seperti diketahui, krisis air bersih melanda 77 desa yang tersebar di 13 kecamatan seluruh Kabupaten Cilacap mulai Agustus hingga Oktober 2014 ini.
13 Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kawunganten, Bantarsari, Kampung Laut, Patimuan, Cipari, Adipala, Cimanggu, Kedung reja, Gandrungmangu, Kutawaru, Cilacap Tengah, Jeruk Legi, dan Kecamatan Nusawungu.
[rus]
BERITA TERKAIT: