Petani Cilacap Manfaatkan Bantaran Sungai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 21 September 2014, 07:43 WIB
rmol news logo Debit air sungai yang menyusut akibat kemarau panjang menjadi berkah tersendiri bagi petani di Cilacap, Jawa Tengah. Mereka menanam palawija dan sayur mayur di bantaran sungai.

"Eman-eman kalau pinggiran sungai tidak dimanfatkan untuk bercocok tanam. Lagi pula kalau musim kemarau kami menganggur karena ladang tidak bisa ditanami," ujar salah seorang petani di Ciporos Kecamatan Karangpucung, Kajen (47), Minggu (21/9).

Kajen menanam ubi jalar dan kacang tanah di hamparan pasir kali. Pada musim penghujan, biasanya bantaran ini sering terendam banjir. Lumpur bercampur humus dari daerah pegunungan yang terbawa banjir membuat pasir sungai jadi subur.

"Tanpa dipupuk pun sudah subur. Tapi biasanya tetap ditambah pupuk lagi," jelasnya.

Beberapa komoditi pertanian lain yang ditanam adalah kacang panjang, sawi, dan mentimun.

"Musim kemarau harga sayuran memang bagus. Mau menanam di ladang tidak ada air, makanya kami menanam di pinggiran sungai agar mudah menyiramnya," tuturnya.

Di musim kemarau, harga sayur mayur di pasaran Cilacap melejit tinggi. Berbeda jauh dari harga pada musim penghujan. Sebab pada musim kemarau ladang tidak bisa ditanami karena kekurangan air.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA