"Pada awalnya jangankan untuk berprestasi, mendengar kata prestasi saja adalah hal baru bagi mereka," tutur Guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Rahmadi Diliawan dalam laporan tertulisnya kepada Rakyat Merdeka Online (Minggu, 7/9).
SIKK sendiri, untuk diketahui, merupakan sekolah induk ratusan Community Learning Center (CLC) Indonesia di Sabah.
Pada April 2014 lalu, para anak TKI di Sabah yang menjadi wakil SIKK berhasil menjuarai pertandingan melawan sekolah Indonesia dari 11 negara lain di seluruh dunia. Pada saat itu SIKK berhasil meraih medali di bidang menyanyi tingkat SD, menyanyi tingkat SMP, pidato tingkat SD (medali emas), dan menari tingkat SMP (medali perunggu).
Kegigihan mereka tidak terhenti sampai di situ, lanjut Rahmadi. Di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Nasional, salah satu wakil SIKK yang bernama Agustinus berhasil menembus babak final tingkat nasional. Sedangkan dua siswa di cabang menyanyi Nirwana dan Maria Aviana berhasil menembus babak penyisihan tingkat nasional.
Prestasi anak Indonesia di Sabah masih terus berlanjut. Pada Juni 2014 para siswa SIKK berhasi meraih medali emas dalam ajang internasional yang bertajuk Sabah Internasional Folklore Festival (SIFF) 2014, siswa Indonesia menampilkan Reog Ponorogo di dalam ajang SIFF kali ini.
"Pada September kali ini anak-anak TKI kembali menorehkan sebuah ukiran emas bagi sejarah pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah," ungkap Rahmadi.
Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) regional Sabah berkesempatan untuk bertanding dalam Lomba Cerdas Cermat Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) tingkat SMP. Lomojari adalah sebuah ajang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia untuk para pelajar yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Terbuka. Dalam kesempatan ini diwakili oleh siswa-siswa dari CLC Borneo Samudera (Andi Tenri, Anastasia Sofia Lete Keraf, dan Nurliliana Binti Ibrahim).
Sebelum menembus tingkat nasional, para siswa CLC Borneo Samudera tampil perkasa menghadapi 27 CLC lain pada ajang Apresiasi Kreasi Seni, Olaharaga, dan Ilmu Pengetahuan (Apkres) 2014 yang diselenggarakan oleh SIKK selaku sekolah induk. Keberhasilan siswa-siswi CLC Borneo Samudera meraih juara pertama Lomba Cerdas Cermat dalam Apkres 2014 membuat mereka berhak tampil mewakili daerah Sabah pada ajang Lomojari 2014.
Para siswa Indonesia di Sabah yang merupakan anak TKI ini kembali dapat menunjukkan daya saing yang tinggi ketika berhadapan dengan siswa SMPT dari seluruh penjuru tanah air pada 1-5 September lalu. Alhasil, mereka berhasil menembus seleksi hingga babak final.
"Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan seluruh peserta, panitia, penonton, dan pejabat yang hadir menjadi saksi atas ketangguhan anak-anak perwakilan dari Sabah ketika bertanding di babak final dengan perwakilan Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Timur," papar Rahmadi.
Setelah beradu ketangkasan, kecerdasan, dan kecermatan, anak-anak dari Sabah berhasil menorehkan sebuah ukiran emas bagi pendidikan anak Indonesia di Sabah dengan menjadi Juara 2 Lomba Cerdas Cermat Lomojari Tingkat Nasional. Hanya 100 poin selisih yang terpaut dengan Provinsi Banten sebagai juara pertama, SMPT Sabah berhasil mengumpulkan 2.400 poin, sedangkan SMPT Banten berhasil mengumpulkan 2.500 poin.
Sementara, Dadang Hermawan selaku Kepala SIKK mengatakan, Apkres dapat menciptakan atmosfir luar biasa pada anak-anak Indonesia di Sabah untuk terus mengembangkan dirinya
"Kualitas peserta Apkres meningkat secara signifikan sebagai bukti tahun 2012 anak Indonesia di Sabah meraih juara satu Lomojari tingkat nasional kategori tata busana dan pada tahun 2014 ini meraih juara dua tingkat nasional lomba cerdas-cermat," ujarnya.
Ia pun menyatakan selamat kepada para pendidik Indonesia di Sabah atas keberhasilan mereka dalam mendidik anak-anak Indonesia di Sabah.
"Harapan kami adalah mengubah status sosial dan membangun kepercayadirian pada diri mereka, hingga mereka kembali ingat bahwa mereka juga berkesempatan untuk berprestasi dan meraih mimpi-mimpi mereka," ungkap Dadang seraya tak lupa mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah RI kepada anak-anak TKI di Sabah.
[wid]
BERITA TERKAIT: