Namun, kabar tersebut keracunan massal di RS swasta tersebut dibantah pihak manajemen. Direktur Utama RS Borromeus, Suryatno, menjelaskan, karyawannya hanya mengalami serangan bakteri makanan, terjadi sejak Jumat malam lalu.
"Laporan yang masuk ke saya terkena bakteri dari makanan, jadi bukan keracunan. Sejak Jumat malam Sabtu hingga Senin dini hari," ujar Dirut RS Borromeus Suryatno dalam jumpa pers, Senin (16/6).
Sampai saat ini pihak RS Borromeus Bandung masih mengumpulkan data-data terkait kejadian tersebut. Mereka juga sudah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Bandung mengenai kejadian ini.
"Saat ini pihak dari Borromeus masih fokus menangani kesehatan para karyawan yang mengalami kejadian keracunan tersebut. Dugaan sementara ini penyebabnya adalah makanan yang mengandung bakteri. Kami membantah jika ini disebut keracunan," terangnya.
"Kami melihat karena bakteri. Karena kalau keracunan kesannya kan seram, lebih tepatnya terkena bakteri yang ada pada makanan," sambung dia.
Suryatno juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada data pasti berapa karyawan yang mengalami kejadian tersebut. Namun di ambil dari data terakhir hari ini sekitar 80 hingga 100 karyawan yang terkena bakteri.
"Saat ini, sedang kita terus telusuri penyebab kejadian ini," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: