"Berdasarkan pantauan Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) bersama BPBD Jateng, terdata 84 rumah rusak di Kabupaten Kudus akibat banjir. Jumlah pengungsinya 4.144 jiwa.
Di kabupaten Jepara terdapat 3.050 jiwa pengungsi yang ditempatkan di kecamatan Pecangaan, Kalinyamatan, Nalumsari. Selain banjir, longsor juga melanda wilayah ini sehingga membuat 515 warga terpaksa mengungsi di beberapa titik yakni Desa Tempur, kecamatan Keling, Desa Plajan, dan Desa Bungo, kecamatan Mayong.
Di Kabupaten Pati, akibat banjir menyebabkan 18.736 jiwa mengungsi di 23 titik. Sementara di kabupaten Cilacap, para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Di Kabupaten Pekalongan masih terdapat 1.468 jiwa pengungsi.
"Posko di kantor BPBD, pos kesehatan dan dapur umum lapangan (dumlap) telah didirikan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BPNB, Sutopo Purwo Nugroho lewat rilis elektroniknya yang diterima redaksi, sesaat lalu (Rabu, 5/2).
Sutopo lebih lanjut menyebutkan, saat ini kebutuhan mendesak yaitu perahu,karet, air bersih, toilet mobil, logistik untuk dapur umum, selimut, tikar/terpal, dan alat pembersihan.
"BPBD Provinsi Jateng telah membuka posko Aju dan melakukan pendataan thd Kabupaten/Kota yang terkena bencana banjir dan longsor, serta memberikan bantuan logistik dan perahu karet," terangnya.
Sementara dari pihak BNPB, kata Sutopo, telah mengirimkan tim untuk melakukan pendampingan dan memberikan bantuan dana siap pakai kepada BPBD Provinsi Jateng untuk kemudian diberikan kepada BPBD Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara dan Kab Pati. Bantuan BNPB ke BPBD Kudus Rp 526 juta berupa dana siap pakai sebesar Rp 372 juta dan logistik senilai Rp 154 juta untuk operasional darurat.
[wid]
BERITA TERKAIT: