Sebagaiamana disebutkan
Voanews (Minggu, 12/1) Kebanyakan pengunjung luar kota telah meninggalkan kota itu, sementara penduduk setempat berusaha mencari tempat di luar kawasan itu untuk mandi dan makan di restoran. Kebocoran bahan kimia itu bukan hanya berdampak buruk bagi lingkungan tapi juga bagi dunia usaha.
Seorang pejabat perusahaan penjernihan air mengatakan mungkin dibutuhkan beberapa hari lagi sebelum air bersih bisa dialirkan ke rumah-rumah penduduk.
Sementara itu semua restoran tutup karena mereka tidak bisa menggunakan air untuk menyiapkan makanan, mencuci piring atau mencuci tangan. Hotel dan toko-toko eceran banyak yang kosong.
Bahan kimia yang digunakan dalam industri batubara itu, bocor dan mencemari Sungai Elk pada Kamis (9/1). Kebocoran itu terjadi dekat sebuah pusat penjernihan air minum. Pejabat negara setempat telah menyerukan kepada penduduk supaya jangan minum, mandi, memasak ataupun mencuci pakaian dengan air keran.
Hingga saat ini polisi masih menyelidiki apa yang menjadi penyebab kebocoran bahan kimia berbahaya itu.
Menurut keterangan para pejabat, kebocoran terjadi pada sebuah tempat penyimpanan di perusahaan yang membuat bahan-bahan kimia khusus untuk industri pertambangan, industri baja dan semen. Bahan kimia itu berbahaya kalau terminum dan bisa menyebabkan iritasi kulit dan mata.
[ian]
BERITA TERKAIT: