"Dia sudah minta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Tindakannya itu memang salah," ujar Drajad kepada wartawan lewat pesan yang dikirimnya, Selasa (24/12).
Menurut Drajad, Marianus tidak sepenuhnya bersalah. Sebab, tindakan Marianus itu dilakukan karena kesal dengan buruknya pelayanan maskapai penerbangan Merpati. Saat itu ujarnya, Marianus akan berangkat untuk mengikuti rapat DPRD untuk memperjuangkan anggaran bagi pembangunan di daerah.
Insiden pemblokiran tersebut, menurut Drajad bisa saja tidak terjadi jika kedua belah pihak saling berkoordinasi dengan baik.
"Marianus Sae adalah salah satu kader PAN yang sangat berkomitmen membangun daerahnya. Di sisi lain, Ngada ini kabupaten yang sangat terpencil," ujar Dradjad.
Dia pun mengkritik maskapai penerbangan itu bahwa keberadaan Merpati dan bisa beroperasi di Ngada juga karena perjuangan Bupati dan rakyat Ngada.
Kendati demikian, Dradjad berjanji akan memperingati Marianus agar tak lagi bertindak semena-mena. Apalagi tindakan itu membahayakan banyak orang.
"Sepulang dari Eropa, saya akan segera nasihati yang bersangkutan. Sebagai Waketum, saya mengerti sikap yang bersangkutan, tapi saya yakin di masa depan bisa dibuat pengaturan yang lebih baik antara kedua pihak. Saya tekankan lagi, mereka saling membutuhkan," demikian Drajad.
[rus]
BERITA TERKAIT: