Di lokasi, petugas banyak menemukan minuman keras dan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik hiburan. Adalah Clasik Karaoke di Komplek Asia Plaza Hazet Mustofa yang pertama didatangi petugas.
Hasil pemeriksaan petugas menemukan botol minuman keras bekas di dalam room. Diduga botol miras tersebut milik pengunjung yang sengaja membawa dari luar tempat karaoke.
Selain itu, petugas juga menemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik tempat karaoke lainnya. Yakni ada beberapa ruangan yang masih menggunakan lampu gelap dan menutup pintu dengan kertas dan plastik. Padahal sesuai Perda yang dikeluarkan oleh Walikota sebanyak 10 poin, tentang pelaksanaan operasional tempat hiburan yakni semua tempat karaoke wajib menyalakan lampu terang saat pengunjung berada di dalam ruangan karaoke.
Bahkan, saat petugas memeriksa Reyhan Karaoke, para pengunjung tidak memperdulikan adanya razia tersebut. Mereka malah asyik bernyanyi dan bergoyang.
Menurut Kasat Pol PP Kota Tasikmalaya, adanya temuan pelanggaran tersebut, sejumlah pemilik hiburan akan dipanggil dan dikenakan sanksi. Jika mereka tidak bisa membenahi aturan yang telah disepakati pihak Pemkot Tasikmalaya dengan tegas akan menutup tempat karaoeke tersebut.
"Razia tempat hiburan tersebut digelar dalam rangka menyambut natal dan tahun baru. Selain itu banyaknya laporan dari warga, jika tempat hiburan kerap dijadikan tempat mesum dan pesta miras," kata Kasat Pol PP.
Sementara itu jajaran Polsek Tawang dan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan razia ke tempat kos kos-an. Dalam razia kali ini, sejumlah pasangan yang diketahui bukan suami istri langsung diambil sample darah di lokasi oleh pihak Dinas Kesehatan.
Ya, pemeriksaan ini dilakukan karena tingginya angka yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya. Kostan yang didatangi diantaranya, kos-an depan kampus STAI di Cilolohan. Kos-an Jl Kebon Tiwu, Jl Siliwangi. Jl HZ Mustofa dan belakang Gereja Adven Dadaha.
Alhasil, sejumlah pasangan yang diketahui bukan suami istri langsung diperiksa sample darahnya di lokasi oleh petugas Dinas Kesehatan. Meski belum ditemukan adanya indikasi yang terinfeksi HIV/AIDS, rencananya hasil pemeriksaan sample darah akan diberitahukan langsung tanpa diketahui orang lain.
Jika hasil pemeriksaan positif HIV/AIDS pihaknya akan melakukan konseling dan mendampingi terhadap pasien yang terinfeski HIV/AIDS untuk mengikuti terapi. Kapolsekta Tawang Iptu Erustiana menyebutkan razia seperti ini akan terus digelar, mengingat yang terinveksi pasien HIV/AIDS terus mengalami peningkatan.
"Sebelumnya kita dengan unsur pemerintah melakukan rapat dan diputuskan untuk melakukan razia serta pemeriksaan darah. Terkait pemeriksaan darah, hasilnya nanti diberitahukan kepada yang bersangkutan," kata Kapolsekta.
[wid]
BERITA TERKAIT: