"Inilah pembuktian bahwa adat Melayu tak kan hilang di bumi. Karenanya saya selalu berpesan, kalau pelihara si ikan patin, jangan dicampur si ikan sidat, kalau kita mencari pemimpin, carilah yang tahu adat," kata Soekirman saat memberikan sambutan di Perhelatan Jamu Laut yang sukses diselenggarakan dengan khidmat dan diikuti lima ribu lebih masyarakat di Pantai Sri Mersing, Kecamatan Pantai Cermin, Serdangbedagai, Selasa (19/11).
Soekirman mengucapkan terimakasihnya kepada Tokoh Muda Melayu Abdullah Rasyid yang atas perhatiannya terhadap kelestarian adat Melayu, bisa menyelenggarakan kegiatan Jamu Laut yang sudah lama tidak diselenggarakan. Dia pun memberi restu pada Staf Ahli Menko Perekonomian tersebut untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR mewakili masyarakat Sergai di daerah pemilihan (Dapil) Sumut I.
"Rasyid sebagai tokoh muda melayu yang sedang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di pusat, saya titip pesan, kalau padi katakan padi, agar kami tak nanti-nanti, kalau Pak Rasyid nanti DPR jadi, ingat-ingatlah kami di sini. Tempat ini menjadi saksi Abdullah Rasyid untuk memperjuangkan daerahnya," kata Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sergai itu.
Soekirman menjelaskan, apa yang dilakukan dalam Jamu Laut adalah warisan leluhur sebagai wujud rasa syukur makhluk kepada Sang pencipta Allah SWT. Dia pun yakin, kegiatan tersebut punya makna dan makrifat yang tidak sembarangan.
"Nenek moyang kita itu tidaklah bodoh berkumpul-kumpul bersama-sama melepaskan kepala kerbau ke laut. Karena pasti punya makna dan makrifat," ujarnya.
Bukan hanya di Indonesia menurutnya kerapatan adat dijunjung tinggi. Negara maju seperti Australia pun ternyata sangat menghormati leluhur mereka. Sebab para rector dan wali kota di Australisa setiap memulai sambutannya selalu memberi penghormatan terlebih dulu ke suku asli aborigin.
"Saya justru berpikir hebat orang Australia ini dalam menjunjung tinggi adat. Mulai dari rektor sampai wali kota setiap pidato selalu menyebutkan, atas nama orang-orang yang mulia aborigin sebagai pemilik adat kerapatan tanah dimana kita berdiri," ungkap Soekirman.
Mewakili Kesultanan Negeri Serdang, Datuk Paduka Raja Wazir Batangkuis OK Khaidar Aswan menyampaikan Perhelatan Jamu Laut sebagai bentuk silaturahmi masyarakat dengan kerapatan adat, pemerintah daerah serta para tokoh melayu yang peduli adat. Sosialisasi dan saling bertukar informasi terkait kondisi sosial, budaya dan ekonomi dapat dibicarakan.
[dem]
BERITA TERKAIT: