PILGUB JATIM

Kaum Nahdliyin Lebih Baik Istighosah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Kamis, 01 Agustus 2013, 10:51 WIB
Kaum Nahdliyin Lebih Baik Istighosah
Adhie M Massardi/net
rmol news logo Kaum Nahdliyin, khususnya di Jawa Timur, lebih baik menggelar istighosah dan tidak berlebihan dalam merespon dipulihkannya hak konstitusional Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur dan mantan Kapolda Jatim Herman Suryadi Sumawiredja sebagai calon wakil gubernur Jatim.
 
Hal ini disampaikan jubir presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi, kepada wartawan menanggapi berbagai cara pendukung Khofifah-Herman dalam mengekspresikan sukacitanya, seperti cukur kumis.
 
Menurut inisiator Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih ini, karena pengembalian hak konstitusional pasangan Khofifah-Herman yang dirampok KPU Jatim baru merupakan langkah awal, akan lebih produktif bila kaum Nahdliyin di seluruh kabupaten/kota di Jatim menggelar istighosah (doa bersama) meminta pertolongan agar dihilangkan dari bala bencana sebagai ungkapan syukur kehadirat Allah Swt bahwa di negeri ini masih ada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang berani menguak awan hitam yang menyelimuti langit demokrasi di Jawa Timur.
 
"Sebab tidak mudah bagi kaum Nahdliyin memenangi pertarungan di tengah belantara demokrasi yang dikendalikan hegemoni kekuasaan, tipu muslihat, dan uang. Hal yang demikian itu hanya bisa dikalahkan oleh kekuasan yang lebih besar, tipu muslihat yang lebih memperdaya, dan uang yang lebih banyak. Sayangnya, tiga hal itu sama sekali tidak dimiliki kaum Nahdliyin," kata Adhie seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8).
 
Makanya, Adhie menawarkan jurus yang pernah digunakan Gus Dur dalam memenangi pertarungan melawan rezim Orde Baru. Yaitu membangun kekuatan yang nyata, memelihara semangat dan militansi, tetap melangkah di jalan Allah, sabar serta tawakal. “Nah, semua itu bisa termanifestasikan dalam istighosah," terangnya.
 
Selanjutnya kata Adhie, memenuhi permintaan tokoh NU KH Hasyim Muzadi dan pimpinan pondok pesantren Tebuireng, Jombang, KH Solahuddin Wahid, bersama sejumlah penggiat demokrasi yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih seperti Jeirry Sumampow, Ray Rangkuti, Sebastian Salang, dll Adhie akan memberikan pelatihan kepada para relawan demokrasi di Jawa Timur.
 
"Dengan pemahaman kepemiluan yang lebih baik, insya Allah mereka nanti bisa lebih intens dan kreatif dalam mengawasi jalannya pilgub. Sehingga pengalaman pahit dalam pilgub 2008 tidak terjadi lagi," demikian Adhie. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA