Walau belum mengetahui pasti pokok permasalahannya, namun menurut Made, tindakan tersebut jauh dari norma kesantunan. Mestinya, kata Made, bila memang tidak bersalah, Toga harusnya berani dikritik media. Bukannya melampiaskan emosi kepada petugas kemudian menyogok wartawan.
"Itu masalah kesantunan. Apakah ada salahnya saya belum tahu. Tapi sebagai pelayan masyarakat harusnya mau dikritik. kenapa mesti takut dikritik?" Ujar Made di Balaikota, Jakarta (22/7).
Untuk sanksinya, lanjut Made, pihaknya akan menyerahkan permasalahan tersebut ke dewan pertimbangan kedisiplinan pegawai dan dewan pertimbangan jabatan pegawai untuk menyelidiki masalah ini lebih lanjut.
Made menambahkan, untuk besaran gaji petugas kebersihan tersebut dikelola oleh pihak swasta. Jadi, setiap pengelolaan kebersihan akan diberlakukan sistem lelang.
"Jadi setiap pengelolaan kebersihan kan pertama kita lelang, pihak swasta yang menang pokoknya kita minta misalnya lingkungan monas harus bersih. Kan itu sudah ada perpresnya," jelas Made.
Untuk diketahui, Kasudin Kebersihan DKI Jakarta, Togatorop menghalangi wartawan mewawancarai petugas kebersihan yang tengah menghadiri acara buka bersama Wagub DKI Jakarta di Monas. Toga menggertak petugas yang tengah diwawancara karena dinilai memberikan keterangan palsu.
Namun lucunya, Toga malah berusaha menyogok wartawan agar tindakannya tidak dimuat di media massa.
[wid]
BACA JUGA: