Peristiwa itu terjadi saat korban sedang sendirian di rumahnya. Saat itu korban ditarik keluar dan dicabuli di kandang babi yang tak jauh dari rumah korban.
Seperti diberitakan
Medanbagus.com (Minggu, 21/7), paman korban Hutajulu mengaku kejadian itu dialami Mawar pada hari Kamis (18/7) sore pukul 18.00 WIB.
Mawar saat itu sedang sendiri di rumah. Sementara, ibu dan kakaknya bekerja di salah satu penyortiran plastik bekas.
Sementara ayahnya yang bekerja sebagai supir sedang berada di luar kota. Memanfaatkan keadaan itu, JP masuk dan langsung menarik korban ke salah satu kandang babi tak jauh dari rumah Mawar. Setelah puas mencabuli, tersangka meninggalkan Mawar begitu saja. Setelah ibu dan kakaknya pulang, Mawar menangis ketakutan.
Awalnya orangtua korban menganggap anaknya ketakutan karena sesuatu hal. Hingga sore ketika akan dimandikan, Mawar mengatakan, kamaluannya sakit. Ibunya yang curiga langsung manginterogasi Mawar. Dengan lugunya Mawar menceritakan semua kejadian itu.
Keesokan harinya, ibu Mawar mendatangi rumah pelaku dengan maksud untuk menanyakan kebenaran kejadian tersebut. Namun keluarga JP membantah kejadian tersebut. Merasa kurang yaklin, akhirnya ibu korban melakukan pemeriksaan di salah satu bidan tak jauh dari rumahnya. Dari hasil pemeriksaan, jelas ada luka robek pada kemaluan Mawar.
''Sudah awalnya memang enggak percaya, karena kami kurang yakin makanya kami tanyakan sama bidan. Katanya memang benar dan keponakankanku (Mawar, red) merupakan anak paling kecil dari empat bersaudara,'' katanya saat di Mapolresta Siantar.
Sementara itu, Kassubag Humas Polresta Siantar AKP Efendi mengatakan, kasus tersebut kini masih tahap pengaduan masyarakat (dumas). Untuk selanjutnya, pihaknya masih akan melakukan pengumpulan data untuk kejelasan kasus itu.
''Dugaan asusila itu masih tahap pengumpulan data-data,'' katanya seperti dikutip dari metrosiantar, hari ini.
[ian]
BERITA TERKAIT: