Beberapa preman dan pengamen yang tengah berkumpul di sekitar perempatan Jl. Mitra Batik Kota Tasikmalaya dibuat tak berkutik saat polisi mengepungnya. Polisi mengamankan mereka karena diduga kerap meresahkan pengguna jalan. Terlebih saat memalak, para preman ini kerap sambil menenggak minuman keras.
Sementara di perempatan Alun-Alun Tasikmalaya, polisi mengamankan seorang badut jalanan. Penangkapan badut ini berdasarkan laporan warga yang menyebutkan sang badut kerap memaksa meminta uang kepada pengendara mobil dan jika tidak diberi, mobilnya akan dirusak.
Terakhir polisi melakukan razia di perempatan Masjid Agung. Dua pengamen dalam kondisi mabuk diamankan. Awalnya, keduanya membantah sebagai pengamen. Tapi ketika didesak, mengaku penyanyi jalanan dan kerap minta uang kepada pengguna jalan. Bahkan keduanya mengaku terbiasa menenggak minuman keras sebelum mengamen.
Menurut KBO Reskrim Polresta Tasikmalaya Ipda Iwan Cahyadi dua belas orang yang diamankan diduga kerap meresahkan masyarakat. Pihaknya akan mendata apakah mereka melakukan tindak pidana umum atau tidak. Jika ada yang terbukti akan diproses semestinya, dan apabila tidak akan diberikan penyuluhan serta pembinaan kerohanian.
"Razia akan secara rutin dilakukan sesuai dengan instruksi pimpinan dengan harapan masyarakat akan lebih nyaman dan aman. Selain diberikan pembinaan, mereka juga akan diajak buka puasa bersama di masjid polres," kata Iwan.
[ian]
BERITA TERKAIT: