"Saya titip kepada para Kepala Desa, Lurah dan Camat agar bisa bersama jaga negeri ini dan mengawasi proses eksploitasi kekayaan tambang daerah agar tetap terkendali," kata Nur Alam di hadapan sekitar 2.000 desa dan sekitar 200 camat se-Sultra, pada Rapat Koordinasi antara Pemda Sultra dan para desa, lurah dan camat se-Sultra, di Kendari, Sabtu (27/4). Rapat tersebut merupakan rangkaian puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Sultra yang ke-49 yang jatuh pada 27 April 2013.
Menurutnya, banyak investor yang datang berinvestasi di daerah itu, tetapi dalam hal pengawasan tidak mungkin hanya bisa dilakukan seorang Gubernur. karenanya, perlu bantuan dan keterlibatan seluruh elemen pemerintah termasuk desa.
"Tetapi saya harap para kepala desa jangan menjadi cukong yang tidak memperhatikan prosedur pembukaan lahan, naik pertambangan maupun kepala sawit," katanya.
Ke depan, kata dia, Sultra akan terus mengembangkan pengelolaan sumber daya alam di daerah itu, tidak hanya sekadar menjual bahan mentah tetapi harus ada proses pengolahan lebih lanjut di daerah dengan cara mengembangkan indutrialisasi pertambangan.
"Kita harus memiliki pabrik pengolahan tambang nikel, meskipun itu akan dibangun oleh para investor di beberapa daerah di Sultra, seperti di Kabupaten Konawe Utara, Konawe Selatan dan Bombana," ujar Nur Alam..
Menurutnta, Sultra memiliki sejumlah SDA melimpah seperti rumput laut meningkat tiap waktu, tetapi belum berhasil bangun pabrik rumput laut.
"Kalau kita berhasil membangun pabrik pengolahan rumput laut, maka itu membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal," katanya.
Hadir dalam rapat itu, Sekda Sultra, seluruh SKPD lingkup Sultra, Bupati Buton Utara, Ridwan Zakariah dan Wali Kota Baubau, AS Thamrin.
[ant/sam]
BERITA TERKAIT: