Banten Gerakkan Revolusi Biru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 10 September 2011, 08:50 WIB
Banten Gerakkan Revolusi Biru
ilustrasi
RMOL. Guna meningkatkan produksi perikanan di Provinsi Banten, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten siap menyosialisasikan program revolusi biru yang dicanangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
 
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Suyitno, mengatakan, tujuan gerakan revolusi biru sebagai strategi meningkatkan produksi perikanan, pendapatan nelayan, dan pembudidayaan ikan. Diharapkan, terjadi peningkatan produksi perikanan budidaya sebagai ujung tombak dalam memacu produksi perikanan nasional.
 
"Kita targetkan hingga tahun tahun 2014,  Pemprov Banten menargetkan produksi perikanan mencapai 195 ribu ton," jelasnya kemarin, Jumat, (9/9).
 
Suyitno menjelaskan, inti revolusi biru terletak pada perubahan cara berpikir, terutama mengubah Indonesia dari negara kontinental (daratan) menjadi negeri bahari (kelautan). Strategi besar ini, mencakup empat hal, memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia terintegrasi, mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
 
Lalu, meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan, serta memperluas akses pasar domestik dan internasional.
 
"Revolusi biru merupakan revolusi cara berpikir (mindset) melalui suatu perubahan, menyikapi peluang ekonomis awalnya pendekatan darat menjadi pendekatan kelautan," katanya.
 
Suyitno menerangkan, guna mensukseskan program revolusi biru itu, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan produktivitas perikanan budidaya sebagai ujung tombak dalam memacu produksi perikanan nasional.
 
"Tahun 2009 lalu hasil produksi budidaya ikan kita mencapai 34 ribu ton, tahun 2010 ini kita targetkan mencapai 82 ribu ton, tahun 2011 ditargetkan sebesar 105.847 ton sedangkan hingga tahun 2014 kita harus mencapai target sebesar 195 ribu ton ikan," jelasnya.
 
Menurut Suyitno, program perikanan budidaya ditetapkan berdasarkan komoditi. Seperti komoditi ikan mas dan nila dipusatkan di Kabupaten Pandeglang, ikan lele dipusatkan di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang, Belut di Kabupaten Tangerang, budidaya ikan tambak seperti ikan bandeng dipusatkan di Kabupaten Serang dan budidaya kerang hijau dipusatkan di Kabupaten Pandeglang.
 
"Alasan kita membudidaya jenis ikan-ikan tersebut di Banten, agar mudah dibudidaya masyarakat, selain itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat, dan permintaan pasar budidaya ikan tersebut jelas," ujarnya.
 
Ditambahkan Juru Bicara DKP Provinsi Banten, Erwin Suryana, program revolusi biru untuk mencapai Visi 2015 Indonesia sebagai negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia. Oleh karena itu Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan gerakan melalui beberapa langkah antara lain, memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) secara terintegrasi, mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
 
"Dengan adanya program Revolusi Biru ini kita harapkan juga bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan. Apalagi, negara Indonesia memiliki potensi besar menaikkan produksi ikan nasional," jelasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA