Menkes Sebut WHO Perbolehkan Dokter Umum jadi Obgyn

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 14 Mei 2025, 19:43 WIB
Menkes Sebut WHO Perbolehkan Dokter Umum jadi Obgyn
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 14 Mei 2025/RMOL
rmol news logo Rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melatih dokter umum di daerah menjadi Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) menuai polemik di tengah masyarakat.

Obgyn adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan reproduksi perempuan, termasuk kehamilan, persalinan, dan kesehatan organ reproduksi.

Menkes Budi menerangkan banyak rumah sakit di daerah seperti di Taliabu, Nias, dan daerah terpencil lainnya tidak memiliki dokter obgyn, namun lebih banyak dokter umum.

“Itu banyak sekali saya mengerti kenapa ibu-ibu meninggal nggak bisa terlayani. Saya terakhir baru dari Lampung.  Bupatinya gubernur yang nunjukin video dimana dia masih menggotong ibu-ibu hamil, naik perahu, akhirnya tidak terlayani karena tidak ada dokternya,” kata Budi Gunadi Sadikin di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR, Senayan, Rabu, 14 Mei 2025.

And see, some of them die dalam proses. Jadi apa yang teman-teman lihat di kota itu jauh sekali realitasnya, berbeda dengan ada yang di pedalaman. Nanti saya akan ajak teman-teman untuk ikut saya,” sambungnya.

Ia menerangkan bahwa organisasi kesehatan dunia atau WHO memberikan izin kepada seluruh dokter agar memiliki kemampuan lain tidak hanya sekadar menjadi dokter umum. 

“Jadi ada task shifting itu istilah WHO diperbolehkan dokter-dokter umum untuk melakukan beberapa tindakan yang menyelamatkan nyawa masyarakat,” ujarnya.

Budi mengatakan bahwa banyak dokter umum yang melakukan task shifting itu untuk melayani para ibu hamil, terutama di daerah pedalaman.

“Nah, sekarang dokter-dokter umum itu bilang ke saya, Pak, sekarang kita tuh nggak boleh secara hukum melakukan itu. Karena kita dibilang bahwa kita tidak kompeten melakukan itu karena tidak pernah dilatih lagi,” bebernya.

“Sehingga kita menonton, ibu-ibu yang hamil itu wafat di daerah-daerah,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA