Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Kesehatan Kadin Lampung, Heridian menyatakan Provinsi Lampung darurat tabung beserta oksigennya.
Hal tersebut dialami oleh salah satu rumah sakit besar yang ada di Bandarlampung, yakni Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) yang saat ini sedang kekurangan pasokan oksigen sehingga tidak melayani pasien dengan gangguan pernapasan.
"Wah, ini Lampung lagi darurat oksigen medis. Jumlah tabung juga banyak kosong dari Jakarta. Semua toko alat kesehatan banyak kosong karena sudah habis stoknya," kata Heridian kepada
Kantor Berita RMOLLampung, Selasa (20/7).
Ia mengaku, meskipun tabung oksigen ada, tetapi itu di luar Lampung, misalnya di Jakarta dan di situs jual beli
online harganya sangat mahal.
"Biasa normal untuk ukuran 1 m3 sekitar Rp 850 ribu sampai Rp 1 juta per tabung oksigen. Sekarang malah kacau enggak jelas, infonya kurang lebih sampai Rp 2 juta per tabung oksigen," ujarnya.
Ia menjelaskan, masyarakat biasanya mencari dan melakukan pengisian tabung oksigen ke PT Aneka Gas di Natar atau PT Bumi Waras di Telukbetung. "Jika pun ada, di toko-toko alat kesehatan dekat Rumah Sakit Abdul Moeloek (sepanjang Jalan Teuku Umar dekat Taman Makam Pahlawan)," katanya.
Namun demikian, krisis oksigen tersebut dibantah Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung, Reihana. Plt, Dirut RSUDAM ini mengklaim stok oksigen masih cukup.
"Bunda enggak ngitung (stok oksigen),
insyaallah cukup, kan diisi terus dan juga ada
liquid di RSUDAM," singkatnya dikonfirmasi melalui pesan singkat.
BERITA TERKAIT: