Berkaca Kasus Sampoerna, Ahli Epidemiologi Sarankan Pembatasan Sosial Berskala Pabrik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 01 Mei 2020, 11:47 WIB
Berkaca Kasus Sampoerna, Ahli Epidemiologi Sarankan Pembatasan Sosial Berskala Pabrik
Buruh pabrik rokok Sampoerna/Net
rmol news logo Sebuah pabrik industri rokok milik PT Sampoerna, Surabaya menjadi klaster baru penularan virus corona (Covid-19) di Surabaya.

Bermula dari dua pekerja yang positif virus corona kemudian menularkan virus corona kepada 100 pekerja lainnya. Meski sempat dirawat, namun dua orang tersebut akhirnya meninggal dunia.

Menanggapi hal tersebut, ahli epidemiologi dan biostatistik FKM UI, Pandu Riono menyarankan perlu adanya pembatasan sosial berskala pabrik.

Caranya komunitas pekerja menjadi garda terdepan dengan bertugas mengawasi, mendeteksi, serta memproteksi lingkungan pabrik.

"Kalau diserang Covid-19, hanya satu opsi bagi komunitas, yaitu batasi mobilitas anggota komunitas, perkuat ketahanan sosial masyarakat yang bisa lebih sustain," ungkapnya melalui Twitter pribadi, Jumat (1/5).

Pandu menggambarkan, perang melawan virus corona seperti halnya sedang berlomba lari. Bukan sekadar lomba lari 100 meter, melainkan lari maraton.

"Jangan bermimpi bisa selesai Juli, walaupun kurva dapat menurun," tandasnya.

Kini lokasi industri PT Sampoerna yang menampung sekitar 500 karyawan tersebut telah ditutup. Ratusan pekerja pun dikabarkan juga sudah dirumahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA