Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, secara langsung meresmikan Rumah Lawan Covid-19 yang yang berdekatan dengan Tandon Ciater, Serpong, Tangsel itu, pada Selasa (14/4).
Menurut Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangsel, Suhara Manullang, Rumah Lawan Covid-19 ini diibaratkan rumah sendiri. Dibuat senyaman mungkin untuk pasien ODP dan PDP tanpa gelaja selama menjalani masa isolasi 14 hari.
"Filosofi Rumah Lawan Covid-19 ini dari Walikota. Kita coba senyaman mungkin di tempat ini seperti rumah sendiri. Dan makna dari kata lawan yang tidak bisa dilakukan sendiri oleh orang kesehatan, semua harus melawan. Kita tidak panik, namun harus waspada dan sumbangsih dalam penanganan Covid-19 di Tangsel, kita hadir dan bersyukur," terang Suhara, Selasa (14/4).
Suhara menerangkan, fasilitas yang ada di Rumah Lawan Covid-19 ini terbilang lengkap. Ada mesin cuci, tempat setrika, AC, juga dispenser untuk membuat teh atau kopi.
"Fasilitasnya ada WiFi, TV, 24 toilet dan shower, dispenser di tiap ruangan. Jadi sebelum masuk ruangan ada dispenser untuk ngeteh dan kopi. Kita buat suasana senyaman mungkin," katanya, dikutip
Kantor Berita RMOLBanten.
Untuk diketahui, Rumah Lawan Covid-19 ini bisa menampung 148 tempat tidur. Terdiri dari 85 tempat tidur untuk 73 ODP dan 12 PDP. Sedangkan untuk yang wanita 63 tempat tidur, di antaranya 50 ODP dan 13 PDP.
Beberapa dokter spesialis paru dan penyakit dalam juga disiapkan di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel.
Tak hanya itu saja, psikolog untuk memberikan motivasi para pasien juga akan dihadirkan Pemkot Tangsel.
"Setiap penghuni di Rumah Lawan Covid-19 akan kita cek atau
medical record dengan alat kesehatan yang ada. Kami juga kerja sama dengan psikolog, nantinya akan ada lagu dan motivasi untuk pasien," jelas Suhara.
Bahkan, mengikuti masukan dari Kemenag Tangsel, Pemkot Tangsel juga akan menggelar kerohanian berdasarkan keyakinan pada jam tertentu.
"Kami tentu menyiapkan makanan dengan kecukupan gizi. Dan, jadwal untuk olahraga juga kami siapkan. Mulai pukul 6 sampai 7 senam pagi, kemudian 9 sampai 11 berjemur. Pukul 10 atau tiap 4 jam ada peregangan, kemudian 16.30 WIB joging kembali dan masing-masing mungkin punya acara di kamarnya," demikian Suhara.